Daerah
Beranda » Berita » Sindikat Pencurian Minyak Avtur di Bandara Kualanamu Dibongkar, Kerugian Capai Rp 400 Juta!

Sindikat Pencurian Minyak Avtur di Bandara Kualanamu Dibongkar, Kerugian Capai Rp 400 Juta!

Sindikat Pencurian Minyak Avtur di Bandara Kualanamu Dibongkar, Kerugian Capai Rp 400 Juta!
Sindikat Pencurian Minyak Avtur di Bandara Kualanamu Dibongkar, Kerugian Capai Rp 400 Juta!

Deli Serdang, HarianBatakpos.com – Kasus pencurian minyak avtur untuk pasokan Bandara Kualanamu berhasil diungkap oleh TNI AL. Para pelaku mengaku telah melakukan aksi pencurian ini sejak tahun 2022. Selama lebih dari dua tahun, komplotan pencuri ini meraup keuntungan dari hasil mencuri minyak avtur milik Pertamina. Pengungkapan kasus ini bermula ketika Lantamal I mencurigai adanya pencurian avtur saat proses penyaluran dari kapal ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Tim Intelijen Lantamal I kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan sebuah gubuk yang dijadikan gudang di pantai tersebut pada Selasa (11/2/2025). Gubuk itu berisi puluhan ton avtur yang disimpan dalam tangki-tangki.

“Petugas melaksanakan penindakan ke lokasi gudang di Pantai Dewi Indah dan menemukan pemilik gudang bernama Tofa yang sehari-hari mengaku sebagai penjaga wisata pantai tersebut,” kata Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala, Kamis (13/2/2025).

Prakiraan Cuaca Sumut 21 Juni 2025: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah

Dalam kasus ini, Lantamal I menangkap tiga orang pelaku, yaitu Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31), dan Hairi (43). Selain itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 29 tangki yang masing-masing berisi satu ton avtur dan dua drum plastik yang masing-masing berisi sekitar 220 liter avtur.

Para pelaku melancarkan aksinya dengan melubangi pipa milik Pertamina dan memasang pipa mereka sendiri untuk mengalirkan avtur ke gubuk tersebut. “Para pelaku beraksi saat tanker Pertamina tiba di titik lego jangkar dan proses transfer minyak melalui pipa bawah laut. Mereka membuka keran di dalam gudang untuk mengalirkan minyak dari pipa ke tangki plastik yang sudah disiapkan sampai seluruh tangki penuh,” ujar Nelson.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, aksi pencurian avtur ini sudah dilakukan sejak tahun 2022 dengan jumlah sekitar 30 kiloliter (KL) setiap kali beraksi. Akibat kejadian ini, Pertamina mengaku mengalami kerugian hingga Rp 400 juta. Perkiraan kerugian tersebut berdasarkan barang bukti yang diamankan saat penggerebekan gudang penyimpanan avtur. Sementara itu, perhitungan kerugian secara menyeluruh sejak pencurian terjadi masih belum dapat dipastikan.

“Dengan barang bukti sekitar 30 KL, kerugian diperkirakan sekitar Rp 400 jutaan,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (13/2).

Profil dan Harta Kekayaan Munjirin, Wali Kota Jakarta Timur

Susanto menjelaskan bahwa kapal tanker biasanya melakukan penyaluran avtur ke DPPU Bandara Kualanamu sebanyak 2-3 kali dalam sebulan melalui pipa sepanjang 5 km. Kapasitas DPPU mencapai 30 juta kiloliter, sehingga 30 KL yang dicuri oleh para pelaku setiap kali beraksi tidak disadari karena masih dalam batas losses atau penguapan. “30 ribu liter ini di sistem kami masih batas losses,” sebutnya.

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizqi Akbar menyatakan bahwa ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa para pelaku mendapatkan upah sekitar Rp 5 juta per orang untuk setiap aksi pencurian. “Keuntungannya masih kami dalami. Namun, pengakuan para tersangka mereka mendapat pembagian Rp 5 juta per orang setiap minyak avtur tersebut terjual,” kata Rizqi, Jumat (14/2/2025).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *