Jakarta, HarianBatakpos.com – Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan Kamis di Jakarta mengalami pelemahan sebesar 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.353 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.325 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini mencerminkan dampak dari ketidakpastian ekonomi global serta sentimen pasar terhadap kebijakan moneter The Fed.
Analis pasar keuangan menyebutkan bahwa pelemahan rupiah terjadi akibat tekanan eksternal dari penguatan dolar AS yang didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. Selain itu, faktor domestik seperti neraca perdagangan dan aliran modal asing juga turut memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Di tengah volatilitas pasar, investor diharapkan tetap mencermati perkembangan global serta kebijakan ekonomi pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi di pasar valas untuk menjaga stabilitas rupiah agar tidak mengalami pelemahan lebih lanjut.
Meskipun mengalami tekanan, nilai tukar rupiah diperkirakan masih berpotensi menguat apabila terdapat sinyal positif dari kebijakan fiskal dan moneter dalam negeri. Penguatan ekspor serta peningkatan cadangan devisa dapat menjadi faktor yang membantu stabilisasi rupiah di masa mendatang.
Komentar