Medan, HarianBatakpos.com – Ketidak hadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada serah terima jabatan (sertijab) Gubernur Jakarta menjadi topik hangat yang menarik perhatian publik. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan pandangannya mengenai situasi ini. Dalam wawancara, Pramono menegaskan, “Yang mengundang acara ini bukan saya. Saya ini baru menjadi gubernur setelah dilantik tadi. Tentunya saya tidak mengundang.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun Jokowi adalah mantan Gubernur Jakarta, kehadirannya dalam acara tersebut tidak menjadi kewajiban.
Penyampaian Pramono Mengenai Sertijab
Pramono Anung mengungkapkan bahwa acara sertijab dihadiri oleh banyak mantan gubernur Jakarta lainnya, termasuk Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan. Hal ini menegaskan pentingnya acara tersebut dalam konteks transisi kepemimpinan yang sehat dan menghargai sejarah Jakarta. Pramono juga menyatakan, “Saya yakin saya juga berdiskusi secara terbuka dan baik dengan Pak Jokowi untuk Jakarta,” yang menunjukkan komitmennya untuk tetap menjalin komunikasi dengan Jokowi meskipun dalam situasi ini, dilansir dari KOMPAS.com.
Kolaborasi dalam Membangun Jakarta
Pramono menekankan bahwa untuk membangun Jakarta, diperlukan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak. “Karena saya selalu mengatakan bahwa untuk membangun Jakarta itu memerlukan kerja sama dengan semuanya,” ujarnya. Dia memahami bahwa tantangan yang dihadapi Jakarta sangat kompleks, dan kerja tim adalah solusi yang diperlukan.
Menghadapi tantangan ini, Pramono-Rano Karno, yang baru dilantik, telah menyiapkan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerja mereka. Beberapa di antaranya termasuk Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, meskipun Jokowi tidak hadir, langkah-langkah yang diambil oleh Pramono menunjukkan bahwa kepemimpinan Jakarta akan terus berupaya untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disampaikan kepada publik.
Ketidak hadiran Jokowi dalam sertijab Gubernur Jakarta menjadi momen penting untuk merenungkan peran masing-masing dalam kepemimpinan. Pramono Anung, sebagai gubernur baru, menunjukkan sikap terbuka dan proaktif dalam membangun hubungan yang baik demi kemajuan Jakarta.
Komentar