Medan, HarianBatakpos.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya relevansi pembelajaran selama bulan Ramadhan dengan kurikulum yang berlaku. Direktur Sekolah Dasar (SD) Moch. Salim Somad mengungkapkan bahwa “Materi yang diberikan harus tetap relevan dengan kurikulum yang berlaku serta dapat diperkaya nilai-nilai dari makna ibadah di bulan Ramadhan.” Penyesuaian ini bertujuan untuk memastikan siswa tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas meskipun dalam konteks ibadah.
Salim juga menyoroti pentingnya variasi metode pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Dengan pendekatan ini, diharapkan proses belajar akan menjadi lebih menarik dan tidak sekadar formalitas. Pembelajaran yang efektif selama Ramadhan harus mempertimbangkan kondisi siswa yang menjalankan ibadah puasa, termasuk mempersingkat waktu belajar, dilansir dari kompas.com.
Pentingnya Metode Pembelajaran yang Variatif
Dalam upaya menjaga semangat belajar siswa, guru diimbau untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Menurut Salim, “Sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan bahkan menjadikan belajar menjadi sebuah kebutuhan.” Hal ini penting agar siswa tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga merasakan manfaat dari proses belajar itu sendiri.
Kemendikdasmen juga mengedepankan kegiatan yang bermanfaat selama Ramadhan, seperti tadarus Alquran dan kajian keislaman. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya berbasis akademik, tetapi juga karakter dan nilai-nilai moral.
Pembelajaran selama bulan Ramadhan harus tetap relevan dengan kurikulum yang ada. Dengan memadukan nilai-nilai keagamaan dan metode pembelajaran yang menarik, siswa diharapkan dapat menjalani bulan suci ini dengan baik. Keterlibatan aktif dalam kegiatan yang bermanfaat akan memperkaya pengalaman belajar mereka, menciptakan generasi yang berkarakter dan beriman.
Komentar