Medan, HarianBatakpos.com – Menjelang Ramadhan 2025, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengintensifkan pengawasan makanan dan minuman untuk memastikan keamanan dan kelancaran ibadah umat Muslim. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari zat-zat berbahaya, seperti boraks, formalin, dan plastik.
Dalam pernyataannya, Taruna menekankan pentingnya pengawasan terhadap makanan dan minuman yang biasa dijual untuk takjil. “Bulan puasa kita lakukan juga intensifikasi pengawasan terhadap makanan dan minuman, khususnya yang berhubungan dengan zat-zat berbahaya,” katanya. Ini menjadi langkah krusial untuk menjaga kesehatan masyarakat selama bulan suci, dilansir dari kompas.com.
BPOM akan memaksimalkan 76 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia, melibatkan sekitar 6.700 pegawai untuk melakukan pengawasan. Mereka akan turun langsung ke pasar, tempat pembuatan makanan, serta toko-toko dan minimarket. “Kita akan jalan ke pasar-pasar,” ucapnya, menegaskan komitmen BPOM untuk memastikan makanan yang beredar aman untuk dikonsumsi.
Taruna juga menyebutkan bahwa meskipun anggaran terbatas akibat efisiensi, BPOM akan tetap berusaha optimal dalam melaksanakan tugasnya. “Kami sudah janji dengan keterbatasan anggaran… itu untuk kepentingan rakyat banyak,” tuturnya. Dengan demikian, pengawasan yang ketat diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Dengan langkah ini, BPOM menunjukkan komitmennya untuk menjaga kesehatan publik dan menjamin kelancaran ibadah selama bulan suci. Pengawasan yang ketat diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam penyediaan makanan dan minuman yang konsumsinya meningkat selama Ramadhan.
Komentar