Medan, HarianBatakpos.com – Dalam perkembangan terbaru di dunia industri, PT Sritex sedang dalam proses untuk mengganti nama setelah mendapatkan investor baru. Hal ini diungkapkan oleh kurator kepailitan, Nurma Sadikin, di Istana Kepresidenan, Jakarta. Menurutnya, proses negosiasi dengan investor yang tertarik untuk menyewa alat-alat berat milik PT Sritex sedang berlangsung. “Enggak (bukan Sritex), sudah dengan investor yang baru tadi saya sampaikan,” ujarnya.
Proses Ganti Nama dan Implikasi bagi Karyawan
Seiring dengan proses ganti nama, Nurma menjelaskan bahwa alat-alat berat pabrik tekstil tersebut disewakan untuk meningkatkan nilai aset perusahaan yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah. Selain itu, selama proses lelang berlangsung, karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dipekerjakan kembali. Hal ini memberikan harapan bagi banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan, dilansir dari kompas.com.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli juga menegaskan bahwa pemerintah telah turun tangan untuk mencari solusi bagi karyawan yang menjadi korban PHK. Yassierli menyatakan bahwa pekerja yang terkena PHK dapat dipekerjakan dalam waktu dekat setelah alat berat perusahaan disewakan. “Kementerian Ketenagakerjaan juga mengapresiasi berbagai komitmen dan langkah yang dilakukan oleh kurator,” tambahnya.
Ketidakpastian Masa Depan Karyawan
Meski ada harapan, Nurma Sadikin mengungkapkan bahwa belum ada kepastian mengenai apakah semua karyawan yang dipecat bisa direkrut secara permanen oleh investor baru. Ini menimbulkan ketidakpastian bagi banyak pekerja. “Kita tidak bisa pastikan,” jelasnya.
Ke depan, banyak yang berharap bahwa proses ini akan membawa perubahan positif bagi PT Sritex dan karyawan yang terdampak. Dengan adanya investor baru, diharapkan perusahaan dapat bangkit dari keterpurukan dan memberikan kepastian bagi masa depan karyawan.
Komentar