Medan, HarianBatakpos.com – Ratusan mahasiswa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar demonstrasi menolak revisi Undang-Undang TNI. Aksi ini berlangsung di depan Markas Kodim 0701/Banyumas pada Jumat (21/3/2025) sore, dan terus berlanjut hingga malam. Para mahasiswa mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap perubahan legislasi ini, yang dianggap mengancam iklim demokrasi yang telah diperjuangkan sejak reformasi 1998.
Aksi ini dimulai dengan orasi di depan markas militer, sebelum massa bergerak ke Alun-alun Purwokerto. Di sana, mereka membentangkan spanduk dengan berbagai pesan, seperti “Anti Rezim Fasis Prabs” dan “Reformasi Dikorupsi”. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Muhammad Hafidz Baihaqi, mengungkapkan bahwa demonstrasi ini akan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan, dilansir dari Kompas.com.
Dalam pernyataannya, Hafidz menekankan pentingnya mencabut revisi UU TNI. Ia menyatakan, “Alasannya yaitu supremasi sipil, substansi dari kita melakukan perlawanan pada hari ini.” Menurutnya, UU TNI yang baru akan membawa banyak konsekuensi, termasuk potensi militer untuk mengintervensi ranah sipil. Hal ini berpotensi merusak fondasi demokrasi yang sudah dibangun.
Aksi ini mencerminkan keresahan mahasiswa terhadap masa depan demokrasi di Indonesia. Dengan terus bertahan di alun-alun hingga malam, mahasiswa Purwokerto menunjukkan komitmen mereka untuk memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan menolak segala bentuk fasisme.
Demonstrasi ini menjadi salah satu bentuk ekspresi mahasiswa yang menolak UU TNI yang dianggap dapat melemahkan supremasi sipil. Dengan demikian, suara mahasiswa Purwokerto perlu didengar oleh seluruh elemen masyarakat.
Komentar