Nasional
Beranda » Berita » Fahri Bilang Prabowo Dibohongi Rakyat, Mahfud MD Dibohongi Negara

Fahri Bilang Prabowo Dibohongi Rakyat, Mahfud MD Dibohongi Negara

Jakarta-BP: Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah setuju jika tanggal 3 Oktober diperingati sebagai Hari Antihoaks Nasional. Asalkan tokoh antihoaksnya dipimpin oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

“Ya asal tokohnya jangan satu tokohnya, harus banyak, yang bohong itu yang menjadi korban kebohongan itu bukan hanya Pak Prabowo tapi Pak Mahfud MD juga,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).

Menurut Fahri, dua tokoh tersebut adalah korban kebohongan dari kalangan yang berbeda. Prabowo jadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet sedangkan Mahfud adalah korban kebohongan pemerintah karena batal dipilih sebagai cawapres Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Sempat Jadi Sengketa, Ahli Geologi ini Ungkap Potensi Migas di 4 Pulau Seputaran Cekungan Sibolga

“Pak Prabowo dan Pak Mahfud MD jadi dianggap sebagai ikon korban kebohongan dan mereka yang mengusulkan saya kira dua duanya bagus satu mewakili dibohongi negara satu diwakili dibohongi rakyat kan sempurna gitu kan,” ungkapnya.

Fahri menyinggung batalnya Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi. Padahal, Mahfud mengaku sudah diminta ukur baju dan berikan CV oleh Istana untuk persiapan deklarasi. Sayang, di menit terakhir, Jokowi memilih Ma’ruf Amin.

Fahri menilai, pemerintah juga melakukan banyak kebohongan. Tetapi hingga saat ini, lanjut dia, pemerintah tidak pernah meminta maaf atas segala kebohongan yang dilakukan pada masyarakat.

“Pemerintah juga berbohong rakyat juga berbohong Ratna Sarumpaet itu adalah rakyat dia berbohong dan dia sudah ngaku berbohong tapi pemerintah berbohong enggak pernah mengaku berbohong,” ucapnya.

Peringatan Cuaca BMKG Hari Ini 21 Juni: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Banyak Wilayah

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan tanggal 3 Oktober, saat Ratna Sarumpaet mengakui berbohong atas kabar penganiayaan yang menimpanya, sebagai Hari Anti-Hoaks Nasional.

“Untuk mencegah peristiwa terulang dan untuk membangun budaya bermedia sosial yang positif maka pada tanggal 3 Oktober 2018 PPP mengusulkan untuk diperingati atau ditetapkan sebagai Hari Anti-Hoaks Nasional,” kata Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi dilansir Antara, Kamis (4/10).

 

(Merdeka) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan