Medan, HarianBatakpos.com – Ayden Haoken, siswa Sinarmas World Academy (SWA), baru-baru ini mendapatkan tawaran beasiswa dari beberapa universitas terbaik dunia, termasuk Harvard University dan Stanford University. Inovasi ramah lingkungan yang diperkenalkan Ayden menjadi faktor kunci dalam pencapaian luar biasa ini. Teknologi “Zenith Charge System” yang dikembangkannya menawarkan solusi energi bersih bagi petani di daerah terpencil.
Inovasi Ramah Lingkungan: Zenith Charge System
Zenith Charge System adalah teknologi pengisi daya nirkabel bertenaga surya yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan. Dengan sistem pelacakan otomatis, teknologi ini memungkinkan petani untuk mengakses energi terjangkau dan bersih. Inovasi ini telah menarik perhatian universitas-universitas terkemuka, membawa Ayden menjadi “RISE Global Winner 2024” dan menempatkannya dalam daftar 100 inovator muda terbaik dunia.
Ayden juga aktif dalam memberikan kontribusi sosial melalui start-up yang didirikannya. Ia sering mengadakan lokakarya tentang robotika dan energi terbarukan, serta mendukung sekolah-sekolah di daerah bencana dengan perlengkapan pendidikan STEM. Usaha ini menunjukkan komitmen Ayden terhadap pendidikan dan keberlanjutan, dikutip dari kompas.com.
Dalam menyikapi kesuksesannya, Ayden menyampaikan, “Jangan takut mengambil tantangan besar, temukan tujuan hidup sedini mungkin, belajarlah dari setiap kegagalan.” Pesan ini mencerminkan semangat juang yang tinggi dan dedikasi untuk terus belajar.
Ketua Yayasan Sinarmas World Academy, Deddy Djaja Ria, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Ayden. Inovasi ramah lingkungan yang diusungnya sejalan dengan visi SWA untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul akademis, tetapi juga peka terhadap isu sosial dan lingkungan. “Kami ingin siswa kami tumbuh menjadi individu yang membawa dampak positif di masyarakat,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, Ayden Haoken menjadi contoh nyata bagaimana inovasi ramah lingkungan dapat membuka peluang besar dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Komentar