Jakarta, HarianBatakpos.com – Sebuah video viral mobil dinas Kemhan menghebohkan media sosial setelah terlihat berhenti di pinggir jalan dan didatangi seorang wanita berpakaian minim. Dalam narasi yang beredar, pengendara mobil dinas tersebut diduga ingin menyewa jasa PSK pinggir jalan, membuat warganet heboh dan geram atas perilaku yang dinilai tidak pantas itu.
Video itu diunggah akun Instagram @heritagemotors.id, dan memperlihatkan pengendara mobil dinas Kemhan berbincang dari balik jendela mobil dengan seorang wanita. Mobil itu menggunakan pelat merah Kemhan, yang identik dengan kendaraan milik instansi pemerintahan.
“Liat kelakuan pejabat pelatnya tuh, nyewa lonte dulu kita guys, wah pejabat nih pelat merah,” tulis akun tersebut dalam unggahan yang langsung viral dan menjadi perbincangan hangat warganet, Rabu (9/4/2025).
Menanggapi berita viral hari ini tersebut, Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, meminta masyarakat agar tidak langsung percaya dengan informasi dari media sosial yang belum jelas kebenarannya.
“Terkait video yang memperlihatkan kendaraan berpelat dinas Kemhan yang diduga terlibat aktivitas tidak pantas, kami mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan. Bisa saja informasi itu mengandung misinformasi atau disinformasi,” kata Frega kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa di era digital saat ini, penyebaran informasi bisa terjadi dengan sangat cepat, tetapi sering kali tanpa konteks yang utuh. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menanggapi video viral mobil dinas yang belum terverifikasi kebenarannya.
Frega juga menegaskan bahwa saat ini pihak Kemhan tengah melakukan penelusuran internal menyeluruh guna memastikan siapa pengguna kendaraan pelat dinas Kemhan tersebut serta tujuan dari penggunaan kendaraan itu.
“Kemhan sangat menjunjung tinggi nilai disiplin, kehormatan, dan integritas. Jika ditemukan adanya pelanggaran, akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum dan kode etik yang berlaku,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Frega mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarluaskan konten yang belum terkonfirmasi, serta menyerahkan proses penyelidikan pada pihak berwenang. Kejadian ini menjadi sorotan dan menambah daftar panjang dugaan pelanggaran oknum pejabat di ruang publik.
Komentar