Jakarta, HarianBatakpos.com – Sekolah Rakyat, yang dulu sempat terlupakan, kini kembali dihidupkan sebagai program pendidikan gratis oleh Presiden Prabowo Subianto pada tahun ajaran 2025/2026. Namun, tak banyak yang tahu bahwa sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia telah ada sejak lebih dari satu abad lalu.
Sekolah Rakyat pertama kali dikenal dengan nama Volkschool, sekolah dasar yang dibangun pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1892 di Bandung, Jawa Barat. Sekolah ini menjadi cikal bakal pendidikan formal bagi rakyat pribumi pada masa penjajahan.
Dari Penjajahan hingga Kemerdekaan
Mengutip Museum Pendidikan Nasional dan arsip Perpustakaan BSN, Volkschool merupakan sekolah dasar untuk lulusan angka dua (ongko loro) pada masa penjajahan. Saat Jepang menguasai Indonesia, sekolah ini berubah nama menjadi Kokumin Gakko dan tetap berjalan hingga tahun 1946.
Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 13 Maret 1946, Sekolah Rakyat diubah menjadi Sekolah Dasar (SD). Pemerintah Indonesia kemudian menyelenggarakan pendidikan ini secara cuma-cuma untuk seluruh anak Indonesia, sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang unggul.
Sekolah Rakyat, Simbol Pemerataan Pendidikan
Sekolah Rakyat bukan hanya tempat menimba ilmu, melainkan simbol perjuangan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. Dari sekolah inilah lahir generasi awal bangsa yang sadar akan pentingnya pendidikan untuk kemerdekaan dan pembangunan negara.
Program ini dahulu memberikan akses belajar gratis dan beasiswa kepada anak-anak dari keluarga miskin. Hal ini menjadi awal mula konsep pendidikan gratis di Indonesia yang kini kembali digaungkan oleh pemerintah.
Sekolah Rakyat Kembali Hidup di Era Prabowo
Pada tahun 2025, pemerintah akan membangun kembali Sekolah Rakyat di lebih dari 50 titik lokasi, menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem berdasarkan data Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini meliputi jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan sistem asrama dan kurikulum berstandar nasional.
Dengan pendekatan yang lebih modern dan teknologi yang mendukung, Sekolah Rakyat akan menjadi tulang punggung pemerataan pendidikan sekaligus alat pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Komentar