Medan, HarianBatakpos.com – Mandi bersih setelah haid merupakan kewajiban bagi setiap perempuan muslim sebagai bagian dari syariat Islam. Proses ini tidak hanya sekadar membersihkan tubuh dengan air, tetapi juga harus diawali dengan niat yang benar agar sah menurut agama. Mandi bersih setelah haid menandai kembalinya kondisi suci seorang perempuan sehingga ia dapat kembali menjalankan ibadah seperti salat dan puasa.
Dalam Islam, mandi besar atau mandi wajib adalah bentuk penyucian diri dari hadas besar, termasuk setelah menstruasi. Niat yang tepat membedakan antara mandi biasa dengan mandi bersih setelah haid. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengetahui waktu yang tepat dalam melaksanakannya.
Kapan Waktu Tepat Mandi Bersih Setelah Haid?
Menurut buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Dr. Muh. Hambali, M.Ag., mandi bersih setelah haid harus dilakukan ketika perempuan yakin bahwa darah haidnya telah berhenti. Biasanya, masa haid berlangsung antara 6 hingga 7 hari, namun untuk memastikan, bisa dilakukan pemeriksaan menggunakan kapas putih.
Panduan ini merujuk pada hadits Aisyah RA yang menyarankan penggunaan kapas bersih. Jika kapas masih menunjukkan warna merah, cokelat, atau kekuningan, berarti haid masih berlangsung. Namun jika kapas tetap putih bersih, maka perempuan sudah dianggap suci dan harus segera mandi bersih setelah haid.
Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Setelah diyakini bahwa haid telah selesai, mandi bersih setelah haid dilakukan dengan tata cara sesuai sunnah Rasulullah SAW. Berikut niat yang harus dibaca dalam hati:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anil haidhi lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena haid karena Allah Ta’ala.”
Berikut langkah-langkah mandi bersih setelah haid:
-
Membaca niat dalam hati.
-
Mencuci kedua telapak tangan tiga kali.
-
Membersihkan area kemaluan menggunakan tangan kiri.
-
Mencuci tangan dengan sabun.
-
Berwudu seperti hendak salat.
-
Menyela pangkal rambut agar kulit kepala terkena air.
-
Menyiram kepala tiga kali.
-
Membilas seluruh tubuh secara merata, mulai dari sisi kanan.
Mandi Bersih Setelah Haid Diperintahkan dalam Al-Qur’an
Mandi bersih setelah haid tidak hanya anjuran, tapi juga merupakan perintah Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 222. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa perempuan tidak boleh berhubungan suami istri hingga mereka benar-benar suci, yaitu setelah mandi wajib. Ayat ini menegaskan bahwa mandi bersih setelah haid adalah bagian penting dari proses bersuci menurut Islam.
Dengan melakukan mandi bersih setelah haid sesuai tata cara yang benar, perempuan tidak hanya menjaga kebersihan diri tetapi juga menunaikan kewajiban agama yang menjadi syarat sah untuk kembali beribadah.
Komentar