Bandung, HarianBatakpos.com – Polisi terus mendalami kasus pemerkosaan di RSHS Bandung yang diduga dilakukan oleh seorang dokter residen bernama Priguna Anugerah Pratama. Kejadian ini menghebohkan publik karena diduga terjadi di lingkungan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, tempat tersangka menjalani pendidikan sebagai dokter residen anestesi.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, penyidik dari Polda Jawa Barat menyatakan bahwa tidak ditemukan unsur kelalaian dari pihak rumah sakit dalam kasus pemerkosaan di RSHS Bandung tersebut.
“SOP rumah sakit sudah sesuai. Kita telah memeriksa secara menyeluruh dan tidak ada polemik dari rumah sakit. Tersangka ini melakukan aksinya sendiri, mencari pasien, membawanya ke salah satu lantai, dan melakukan pembiusan di sana,” ujar Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Senin (14/4).
Surawan juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah meminta klarifikasi dari pihak manajemen rumah sakit terkait prosedur pengawasan di area rumah sakit. Ia menegaskan bahwa tersangka bertindak atas inisiatif sendiri tanpa keterlibatan pihak lain.
Ketika ditanya mengenai pengawasan di Gedung MCHC RSHS Bandung, tempat dugaan pemerkosaan terjadi, Surawan menjelaskan bahwa ruang tersebut merupakan area baru yang belum difungsikan secara aktif.
“Seperti yang saya sampaikan, ruangan itu masih baru. Belum digunakan dan belum ada petugas yang ditempatkan di sana. Tempat tidurnya pun masih baru dan belum difungsikan sama sekali,” jelasnya.
Dalam kasus pemerkosaan di RSHS Bandung ini, Priguna diduga membius para korban sebelum melakukan tindak kejahatannya. Ia kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemerkosaan terhadap tiga pasien perempuan. Priguna diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), dan telah diberhentikan dari statusnya sebagai mahasiswa oleh pihak kampus.
Kasus pemerkosaan di RSHS Bandung ini menjadi sorotan nasional karena menyangkut nama besar rumah sakit pendidikan dan institusi akademik. Polisi memastikan penyidikan terus berlanjut demi mengungkap seluruh fakta yang ada.
Komentar