Washington D.C., HarianBatakpos.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengubah kebijakannya terkait larangan ekspor chip AI Nvidia ke China setelah pertemuan makan malam dengan CEO Nvidia, Jensen Huang, di kediaman mewah Mar-a-Lago, Florida. Sebelumnya, pemerintah AS berencana untuk melarang ekspor chip AI Nvidia H20 ke China, setelah serangkaian larangan terhadap ekspor chip canggih ke negara tersebut.
Rencana larangan ekspor chip H20 Nvidia sudah terdengar sejak Januari 2025, ketika pemerintahan Presiden Joe Biden masih berkuasa. Namun, isu tersebut semakin berkembang ketika Trump kembali memimpin AS pada periode keduanya. Larangan tersebut dianggap merugikan Nvidia, mengingat chip H20 sengaja dikembangkan agar tidak termasuk dalam kategori chip canggih, sehingga masih bisa diekspor ke China.
Kebijakan larangan ekspor chip Nvidia H20 ke China pun dipertanyakan setelah pertemuan antara Trump dan Huang, yang dilaporkan berlangsung dengan makan malam senilai US$1 juta. Kabarnya, keputusan untuk membatalkan larangan ini dipicu oleh janji Nvidia untuk menginvestasikan lebih banyak dana untuk pengembangan data center di AS.
Menurut Reuters, baik Gedung Putih maupun Nvidia belum memberikan respons resmi terkait permintaan komentar mengenai perubahan kebijakan ini.
Pesanan chip H20 Nvidia pada awal 2025 tercatat sangat tinggi, terutama dari raksasa teknologi China seperti Bytedance, Alibaba, dan Tencent. The Information melaporkan bahwa pesanan untuk chip tersebut mencapai US$1 juta atau sekitar Rp 16,7 miliar hanya dalam waktu tiga bulan. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah AS mempertimbangkan kebijakan larangan ekspor ke China.
Komentar