Uncategorized
Beranda » Berita » Transisi PAUD ke SD: Kesiapan Emosional yang Sering Terabaikan

Transisi PAUD ke SD: Kesiapan Emosional yang Sering Terabaikan

Kesiapan emosional anak (kompas.com)
Kesiapan emosional anak (kompas.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Kesiapan emosional anak sebelum memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) seringkali terlupakan. Kesiapan ini perlu disiapkan orangtua agar anak dapat nyaman belajar di sekolah. Transisi dari PAUD ke SD adalah fase penting yang memerlukan perhatian khusus dari orangtua.

Kesiapan Emosional Anak yang Sering Terabaikan

Sebagian besar masyarakat masih memandang kesiapan anak bersekolah hanya dari aspek material dan budaya. Penelitian oleh Beatriks Novianti Bunga dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mayoritas orangtua lebih fokus menyiapkan ritual adat dan kebutuhan finansial, seperti seragam dan biaya sekolah. Namun, kesiapan emosional anak tidak kalah pentingnya. “Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan sekolah dipengaruhi secara kuat oleh konteks sosial, budaya, dan ekonomi,” jelas Beatriks, dikutip dari kompas.com.

Tantangan yang Dihadapi Anak

Transisi dari PAUD ke SD bukan sekadar berpindah bangku belajar. Anak menghadapi rutinitas yang lebih padat dan ekspektasi yang tinggi dari lingkungan. Banyak orangtua tidak menyadari bahwa perubahan ini bisa menjadi tantangan besar bagi anak. Sistem sekolah yang kaku, seperti jam masuk yang terlalu pagi dan tugas rumah yang membebani, sering kali menambah tekanan. Dalam kondisi ini, peran orangtua sebagai pendamping belajar bisa berubah menjadi sumber tekanan.

Stabilitas Energi di Tengah Konflik: Seruan Menteri Bahlil

Pentingnya Memperkenalkan Karakter Sekolah

Kesiapan emosional anak juga berkaitan erat dengan sejauh mana orangtua memperkenalkan karakter sekolah yang akan dipilih. Metode pengajaran, sikap guru, dan kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh. Mengajak anak berkunjung ke sekolah sebelum memilihnya dapat membantu membangun ekspektasi dan persepsi positif terhadap sekolah baru.

Peran Vital Orangtua

Persiapan menuju sekolah seharusnya mencakup aspek psikologis dan emosional. Anak yang merasa nyaman di sekolah akan lebih termotivasi untuk belajar. “Karena pendidikan yang baik tidak dimulai dari kelas atau kurikulum, tetapi dari relasi yang hangat, penuh cinta, dan saling memahami di rumah,” tutup Beatriks.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *