Nasional
Beranda » Berita » DPR Beri Peringatan kepada Pemerintah: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,7%

DPR Beri Peringatan kepada Pemerintah: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,7%

Logo International Monetary Fund (IMF) (detik.com)
Logo International Monetary Fund (IMF) (detik.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah untuk menjadikan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai acuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Dalam laporan World Economic Outlook (WEF) edisi April 2025, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada 2025-2026. Proyeksi ini mengalami revisi ke bawah dari estimasi yang sebelumnya ada, yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,1%.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menegaskan pentingnya proyeksi ini sebagai sinyal bagi pemerintah untuk segera mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan. “Saya yakin ini hanya sebuah pertanda, signal, ataupun warning bagi Indonesia supaya jangan sampai ini terjadi,” ujarnya. Dengan target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029, langkah perbaikan harus dilakukan segera untuk menjaga laju pertumbuhan.

Misbakhun juga menyebutkan bahwa program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto dapat menjadi pendorong pertumbuhan yang lebih cepat. Misalnya, program makan bergizi gratis (MBG) dan hilirisasi sektor Sumber Daya Alam (SDA) adalah inisiatif yang perlu didorong. “Kalau program ini (MBG) bisa dikelola dengan baik, saya yakin akan memberikan dorongan ke pertumbuhan ekonomi kita,” tambahnya.

Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK

Tantangan Ekonomi Global

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, menambahkan bahwa penurunan proyeksi pertumbuhan tersebut tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga negara lain, termasuk Amerika Serikat yang mengalami koreksi signifikan. “Amerika itu dikoreksi pertumbuhannya dari sebelumnya bisa 2,8% menjadi hanya 1,5%,” ungkapnya.

Luky juga menjelaskan bahwa dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi akan dirasakan di sektor keuangan, dengan melemahnya nilai tukar dan penurunan kinerja pasar saham. “Perlambatan pertama itu selalu lewat sektor keuangan,” jelasnya. Oleh karena itu, Indonesia perlu waspada terhadap ancaman pelemahan pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut.

Proyeksi IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,7% di tahun 2025 harus menjadi perhatian pemerintah. Dengan langkah perbaikan yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggi di masa mendatang.

Peringatan Mendikdasmen: Jangan Sebarkan Konten Salah

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *