Harga TBS Sawit di Sumut Turun Jadi Rp 3.597 per Kg

2 bulan yang lalu •

Medan, HarianBatakpos.com – Harga TBS sawit di Sumatera Utara terus turun, membuat petani sawit semakin terpukul. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan (Disbun) Sumatera Utara, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 23-29 April 2025 ditetapkan sebesar Rp 3.597 per kilogram. Harga TBS sawit ini turun dari sebelumnya yang berada di kisaran Rp 3.657 per kilogram.

Penurunan harga ini berdampak langsung pada pendapatan petani, terutama yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen sawit. Di tengah fluktuasi pasar, harga TBS sawit di Sumatera Utara menjadi perhatian utama.

Sementara itu, harga CPO (Crude Palm Oil) juga ikut melemah. Saat ini, harga CPO berada di angka Rp 14.107, menurun dari sebelumnya Rp 14.403. Meski begitu, terdapat sedikit kenaikan pada harga kernel lokal menjadi Rp 13.834, naik tipis dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp 13.793.

Berikut rincian harga TBS sawit di Sumut berdasarkan usia tanaman pada periode 23-29 April 2025:

Usia 3 tahun: Rp 2.783
Usia 4 tahun: Rp 3.049
Usia 5 tahun: Rp 3.237
Baca Juga : Peringatan Wafatnya Sisingamangaraja XII, Brigjen Pol Raja Sinambela: Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Para Pahlawannya
Usia 6 tahun: Rp 3.329
Usia 7 tahun: Rp 3.356
Usia 8 tahun: Rp 3.448
Usia 9 tahun: Rp 3.511
Usia 10–20 tahun: Rp 3.597
Usia 21 tahun: Rp 3.591
Usia 22 tahun: Rp 3.544
Usia 23 tahun: Rp 3.510
Usia 24 tahun: Rp 3.397
Usia 25 tahun: Rp 3.295

Adapun rincian harga TBS sawit di kabupaten/kota Sumatera Utara periode 23-29 April 2025:

Langkat: Rp 2.815
Deli Serdang: Rp 2.620
Serdang Bedagai: Rp 2.700
Simalungun: Rp 2.800
Batubara: Rp 2.850
Asahan: Rp 2.750
Labuhanbatu Utara: Rp 2.675
Labuhan Batu: Rp 2.900
Labuhanbatu Selatan: Rp 2.780
Padanglawas Utara: Rp 2.915
Padanglawas: Rp 3.250
Tapanuli Selatan: Rp 2.800
Tapanuli Tengah: Rp 2.760
Mandailing Natal: Rp 3.960
Pakpak Bharat: Rp 2.750

Dengan turunnya harga TBS sawit di Sumatera Utara, para petani berharap pemerintah bisa mengambil langkah untuk menstabilkan harga. Bila harga terus merosot, maka kesejahteraan petani kelapa sawit pun bisa semakin terpuruk. Harga TBS sawit yang tidak stabil menjadi tantangan serius bagi sektor perkebunan di daerah ini.