Medan, HarianBatakpos.com – Utsman bin Affan RA dikenal luas sebagai sahabat Rasulullah SAW yang memiliki kepribadian mulia dan cinta mendalam terhadap Islam. Sebagai bagian dari Khulafaur Rasyidin, Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab RA. Keteladanan Utsman bin Affan menjadi contoh luar biasa bagi umat Islam dalam meneladani kepemimpinan yang berlandaskan iman.
Lahir enam tahun setelah Tahun Gajah, yaitu sekitar tahun 579 Masehi, Utsman bin Affan tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi akhlak dan nilai-nilai Islam. Ia dilahirkan di Thaif dan memiliki nasab mulia yang bersambung hingga Adnan. Sejak muda, Utsman sudah dikenal dengan akhlaknya yang baik dan keteguhan iman terhadap ajaran Islam.
Sebagai khalifah, keteladanan Utsman bin Affan terlihat dari berbagai tindakan dan keputusan besar yang ia ambil demi kemajuan umat Islam. Salah satu warisan terbesarnya adalah penyusunan Mushaf Al-Qur’an yang dikenal dengan Mushaf Utsmani. Proyek ini dilakukan untuk menyatukan bacaan Al-Qur’an di seluruh wilayah kekuasaan Islam, dan dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Langkah ini memperlihatkan kepemimpinan Islam yang bijaksana dan cinta akan kebenaran agama.
Keteladanan Utsman bin Affan yang Perlu Diteladani Umat Islam
Beberapa sikap teladan dari Utsman bin Affan patut dicontoh oleh umat Islam masa kini. Salah satunya adalah kepeduliannya terhadap agama dan umat. Saat umat mengalami perbedaan dalam membaca Al-Qur’an, Utsman langsung mengambil tindakan dengan mengumpulkan, menyusun, dan menerbitkan mushaf standar agar tidak terjadi perpecahan dalam membaca ayat suci.
Selain itu, Utsman bin Affan juga dikenal sebagai pribadi yang sangat dermawan. Di masa krisis, ia menyumbangkan seluruh kafilah dagangnya untuk kaum miskin tanpa mengambil keuntungan sedikit pun. Sifat kedermawanan ini menunjukkan bentuk kepemimpinan Islam yang mengedepankan kesejahteraan umat.
Keteladanan Utsman bin Affan lainnya adalah keteguhan akidah. Meski sempat mendapatkan tekanan dan siksaan dari pamannya sendiri, Utsman tetap teguh memegang keimanannya kepada ajaran Rasulullah SAW. Keteguhan ini menjadi inspirasi besar bagi siapa pun dalam memperjuangkan kebenaran.
Utsman bin Affan, Simbol Kepemimpinan Islam yang Rendah Hati dan Berani
Keberanian Utsman bin Affan juga terbukti saat ia menghadapi pasukan Romawi. Meski musuh berjumlah besar dan memiliki senjata lengkap, Utsman berani mengambil langkah strategis dengan membentuk armada laut demi memperkuat pasukan Islam. Ini mencerminkan karakter pemimpin Islam yang tidak hanya religius, tapi juga cerdas dan berani mengambil risiko.
Meski seorang khalifah dan saudagar kaya, Utsman tetap menjalani kehidupan sederhana. Gaya hidupnya yang bersahaja, termasuk dalam berpakaian dan makan, menunjukkan kerendahan hati yang patut diteladani oleh para pemimpin saat ini.
Keteladanan Utsman bin Affan dan Relevansinya Bagi Umat Islam Masa Kini
Meneladani keteladanan Utsman bin Affan sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Dengan mempraktikkan nilai-nilai keimanan, keberanian, keteguhan hati, dan kepedulian terhadap sesama, umat Islam bisa membentuk pribadi yang kuat dan harmonis dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Keteladanan Utsman bin Affan menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk memperkuat keimanan dan memperbaiki diri. Kepemimpinan Islam yang ditunjukkannya adalah warisan yang tak ternilai bagi peradaban Muslim di seluruh dunia.
Komentar