Medan, HarianBatakpos.com – Aktivis hak asasi manusia (HAM) Usman Hamid bersama band The Blackstones memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika dalam acara yang digelar Badan Sejarah DPP PDIP di Jakarta, Sabtu (26/4/2025). Dalam acara bertema “Dari Bandung ke Dunia: Warisan Bung Karno untuk Keadilan Sosial Global”, Usman menekankan pentingnya mengingat pesan-pesan hak asasi manusia yang diperjuangkan dalam sejarah, termasuk selama KAA.
Usman dan The Blackstones membawakan lagu-lagu kritik sosial dan memutar rekaman suara Soekarno yang membuka Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Ia menyatakan bahwa banyak politikus Indonesia yang melupakan sejarah, terutama sejarah kelam pelanggaran HAM semasa rezim Suharto. Usman mengkritik upaya untuk menetapkan Suharto sebagai pahlawan nasional, dengan alasan jasa-jasa yang dianggapnya tidak relevan, dikutip dari kompas.com.
Dalam penampilannya, Usman mengingatkan bahwa pesan anti-rasisme di KAA tecermin dari keragaman delegasi yang hadir. “Dari Soekarno Indonesia, Nkrumah Ghana, Nehru India, Nasser Mesir, sampai Zhou Enlai China,” jelas Usman. Ia menegaskan bahwa semua pihak, tanpa memandang latar belakang, bersatu untuk mencapai keadilan sosial.
Album terbaru Usman, berjudul “Bumi dan Aku Kini”, berisi sembilan lagu yang menyoroti isu-isu penting seperti hak asasi manusia dan lingkungan hidup. Dalam album ini, vokalis PDIP Once Mekel juga turut berkontribusi, menambah kedalaman pesan yang disampaikan.
Dengan peringatan ini, Usman Hamid dan The Blackstones tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga mengingatkan kita akan tanggung jawab untuk terus memperjuangkan keadilan sosial. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk tidak melupakan pelajaran dari masa lalu demi masa depan yang lebih baik.
Peringatan ini merupakan pengingat akan pentingnya sejarah dalam perjuangan hak asasi manusia. Usman Hamid dan The Blackstones berhasil menyampaikan kritik sosial yang relevan, mengajak generasi saat ini untuk terus memperjuangkan keadilan.
Komentar