Medan, HarianBatakpos.com – Polisi tidur di jalur lambat di depan Kantor Pemkab Klaten baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Hal ini terjadi karena keberadaannya dinilai terlalu tinggi dan menyulitkan pengendara. Pemkab Klaten akhirnya memutuskan untuk mengevaluasi dan membongkar polisi tidur yang dibangun berjejer tersebut. Keputusan ini diambil setelah banyaknya protes dari masyarakat yang merasa terganggu.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas bagaimana pengendara, termasuk ibu-ibu yang mengayuh sepeda, mengalami kesulitan saat melintasi markah kejut tersebut. Polisi tidur yang terletak di jalur lambat Jl Pemuda, tepatnya di seberang kantor, berada di dekat persimpangan dengan traffic light, yang menjadikannya semakin berpotensi menimbulkan kemacetan, dilansir dari Lambeturah.co.id.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memberikan tanggapan mengenai situasi ini. “Mohon ijin menyampaikan informasi…biar tidak terjadi simpang siur dan multitafsir…karena postingannya framing bgt ini hehee..,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa keberadaan polisi tidur tersebut bukanlah inisiasi dari Pemda, melainkan usulan warga yang memiliki tempat di belakangnya. “Mungkin maksudnya baik tapi tidak pas…,” tambahnya.
Dengan cepat, Hamenang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk menghilangkan polisi tidur tersebut. “Rencana akan dieksekusi besok senin…mengingat minggu libur…,” ungkapnya. Ia juga mengingatkan warga untuk tertib dalam berlalu lintas, terutama di jalur lambat yang seharusnya tidak dipakai untuk kecepatan tinggi.
Keputusan untuk membongkar polisi tidur ini menunjukkan respons cepat pemerintah daerah terhadap aspirasi masyarakat. Evaluasi seperti ini penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengendara di wilayah Klaten.
Komentar