Jakarta, HarianBatakpos.com – Dokumen Rusia PDIP yang sempat dititipkan Connie Rahakundini Bakrie di Rusia akhirnya kembali ke Indonesia dan telah diserahkan ke PDI Perjuangan (PDIP). Kembalinya dokumen Rusia PDIP ini memancing rasa penasaran publik karena diduga berisi berbagai skandal besar para pejabat negara.
Sebagaimana diketahui, pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie telah menyerahkan kembali dokumen Rusia PDIP kepada Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo. Penyerahan tersebut dibagikan Connie melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu, 25 April 2025. Dokumen ini sebelumnya dititipkan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, untuk diamankan di Rusia, tempat Connie menjadi Guru Besar Hubungan Internasional di Universitas Saint Petersburg.
Dokumen Rusia PDIP ini menjadi perhatian karena disebut-sebut memuat video dan dokumen skandal pejabat tinggi negara. Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, menjelaskan bahwa dokumen tersebut berkaitan dengan kasus korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, serta penggunaan alat negara untuk tujuan politik pribadi.
Guntur mengungkapkan, dokumen Rusia PDIP itu juga berisi bukti terkait kriminalisasi terhadap mantan calon presiden Anies Baswedan, serta usaha memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Karena alasan keamanan, Hasto menitipkan dokumen ini kepada Connie untuk diselamatkan di luar negeri. Data-data tambahan juga diberikan oleh Andi Widjajanto untuk memperkuat bukti-bukti tersebut.
Dokumen Rusia PDIP ini kembali mencuat ke publik setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pergantian antarwaktu anggota DPR dan perintangan penyidikan oleh KPK. Ia diduga terlibat bersama orang kepercayaannya dalam kasus suap Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Saat ini, dokumen Rusia PDIP yang sudah dikembalikan ke partai berlambang banteng tersebut menjadi harapan publik untuk membongkar skandal besar para elit negeri. Namun, hingga Hasto menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 14 Maret 2025, isi dokumen tersebut belum juga diungkap secara terbuka.
Dalam perkembangan terbaru, Connie menyatakan bahwa fokus utama dokumen Rusia PDIP adalah tentang upaya penghancuran PDIP itu sendiri. Dalam acara “On Point with Adisty”, Connie menyebutkan adanya penyusupan dan pengkhianatan di dalam partai, bahkan mendetailkan rapat-rapat rahasia yang dilakukan para penyusup.
Connie Rahakundini juga mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah mengetahui upaya penghancuran tersebut sejak akhir 2024. Menurut Guntur Romli, kriminalisasi terhadap Hasto Kristiyanto adalah bagian dari upaya mengacak-acak PDIP.
Selain itu, Connie menyoroti dua dokumen yang menurutnya paling mengerikan, yakni dokumen terkait Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan dokumen mengenai rencana pembubaran PDIP. Meski banyak dokumen membahas kasus korupsi, dua dokumen ini disebut membuat Connie merasa sangat khawatir.
Kini, bola panas berada di tangan PDIP. Publik menantikan apakah dokumen Rusia PDIP, yang disebut memuat 37 dokumen penting, akan dibuka dan mengungkap skandal besar yang mengguncang elite negeri ini.
Komentar