Jakarta, HarianBatakpos.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 2.815 kali di seluruh Indonesia sepanjang Januari hingga April 2025. Langkah ini merupakan strategi utama pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, dan memastikan pasokan pangan pokok yang terjangkau.
“Kegiatan GPM selama Januari–April 2025 per 29 April, total pelaksanaannya telah mencapai 2.815 kali yang tersebar di 31 provinsi dan 244 kabupaten/kota,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Gerakan Pangan Murah merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan seperti Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) serta Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Daerah (FKLPID). Salah satu contoh terbaru adalah GPM yang digelar di Balai Latihan Kerja Kompetensi Bekasi pada 30 April 2025.
Menurut Arief, sinergi multipihak tersebut penting untuk memperluas jangkauan penyediaan pangan murah dan berkualitas di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini juga mendukung upaya stabilisasi harga pangan pokok strategis, terutama pada masa lonjakan permintaan.
“GPM dilakukan oleh hampir seluruh kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia. Semuanya dalam koordinasi kita semua,” tegas Arief.
Bapanas juga menekankan pentingnya GPM dalam momen-momen krusial seperti bulan Ramadan dan Idul Fitri. Pada Maret 2025, bertepatan dengan bulan suci dan Lebaran, GPM dilaksanakan sebanyak 1.731 kali—menjadikannya periode puncak konsumsi pangan nasional dengan pelaksanaan GPM tertinggi dalam empat bulan pertama tahun ini.
“Pemerintah selalu hadir dalam setiap kesempatan. Tentunya bersama seluruh stakeholders di bidang pangan. Kita sudah berhasil melalui Ramadhan dan Lebaran yang menjadi peak season dengan sangat baik,” ungkap Arief.
Komentar