Medan, HarianBatakpos.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa saat ini ada 69 siswa terlibat kenakalan yang mengikuti program pembinaan di barak militer. Rinciannya, 39 siswa SMP di Kabupaten Purwakarta dan 30 siswa SMP serta SMA di Kota Bandung. Program ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi fenomena negatif yang melanda generasi muda.
Dalam videonya, tampak para siswa melakukan olahraga ala militer di Barak Militer Purwakarta. Mereka terlihat menyanyikan lagu nasional “Hari Merdeka” sambil berjalan ala militer. Aktivitas ini tidak hanya menumbuhkan rasa kebersamaan, tetapi juga membangun disiplin di kalangan siswa.
Sebelumnya, maraknya kasus tawuran dan pelajar yang terlibat geng motor memicu Provinsi Jawa Barat untuk mengambil tindakan tegas. Program wajib militer bagi anak-anak bermasalah ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengubah perilaku dan kembali ke jalur yang benar, dikutip dari laman Lambeturah.co.id.
Pembinaan di barak militer menawarkan pengalaman unik yang berbeda dari pendidikan formal. Melalui latihan fisik dan kegiatan kooperatif, siswa diajarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kerja sama. Ini menjadi landasan penting dalam membangun generasi yang lebih baik.
Program ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan pihak berwenang. Banyak yang percaya bahwa pembinaan di barak militer dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi kenakalan remaja. Dengan demikian, diharapkan masa depan siswa yang terlibat dalam program ini akan lebih cerah dan produktif.
Sebagai penutup, program pembinaan siswa ‘nakal’ di barak militer menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah sosial di kalangan remaja. Dengan harapan, inisiatif ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Komentar