Washington, HarianBatakpos.com – Donald Trump unggah foto AI jadi Paus memicu kemarahan publik, terutama umat Katolik dan pemimpin dunia. Foto hasil kecerdasan buatan (AI) itu diunggah mantan Presiden Amerika Serikat menjelang konklaf penting untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
Dalam unggahan di platform Truth Social pada Jumat malam (2/5/2025), Donald Trump unggah foto AI jadi Paus tampak duduk di kursi berhias mengenakan jubah putih dan hiasan kepala khas kepausan, lengkap dengan telunjuk yang terangkat. Trump juga sempat mengatakan bahwa dirinya “ingin menjadi Paus”, padahal ia bukan penganut Katolik dan jarang menghadiri gereja.
Foto itu menjadi viral, terutama setelah dibagikan ulang oleh Gedung Putih melalui akun resmi X. Reaksi keras langsung bermunculan, termasuk dari kelompok Republikan anti-Trump yang menyebut gambar tersebut sebagai “penghinaan terang-terangan terhadap umat Katolik” dan bentuk pelecehan terhadap iman mereka.
Saat ini, pemilihan paus baru sedang dalam proses, dengan para kardinal dijadwalkan memulai konklaf pada 7 Mei. Namun, juru bicara Vatikan Matteo Bruni memilih tidak menanggapi secara langsung foto hasil Donald Trump unggah foto AI jadi Paus dalam konferensi pers resminya.
Kecaman juga datang dari Perdana Menteri Italia Matteo Renzi. Lewat akun X, ia menyebut foto Trump sebagai “gambar yang menyinggung orang beriman, menghina lembaga suci, dan mempermalukan institusi global.” Ia juga mengkritik Trump yang dianggap lebih suka mencari sensasi di tengah kondisi ekonomi Amerika yang mengkhawatirkan.
Uskup Katolik dari negara bagian New York turut mengungkapkan ketidaksenangan mereka atas unggahan Donald Trump unggah foto AI jadi Paus. “Kami baru saja memakamkan Paus Fransiskus. Gambar ini bukan lelucon, ini penghinaan,” tulis mereka di platform X.
Sebelumnya, pada Selasa (29/4/2025), Trump juga bercanda bahwa dirinya adalah calon favorit menjadi Paus, sebelum menyebut nama Kardinal Timothy Dolan dari New York. Namun sejauh ini, Dolan maupun Kardinal Joseph Tobin dari New Jersey tidak termasuk dalam kandidat kuat paus baru. Perlu dicatat, sepanjang sejarah, belum pernah ada Paus yang berasal dari Amerika Serikat.
Donald Trump unggah foto AI jadi Paus semakin memperkeruh suasana duka umat Katolik, sekaligus memperlihatkan ketegangan baru antara politik dan agama dalam sorotan global.
Komentar