Medan, HarianBatakpos.com – Israel mengalami bencana alam yang signifikan setelah kebakaran hutan dan badai pasir, kini dilanda banjir yang memaksa penutupan jalan utama. Pada Minggu (4/5/2025), banjir dan longsor terjadi, mengakibatkan penutupan dua jalan terpanjang yang menghubungkan wilayah-wilayah penting negara tersebut. Hal ini mengganggu mobilitas dan akses ke berbagai area strategis.
Banjir yang melanda Israel terjadi setelah kebakaran hutan dahsyat yang terjadi pekan lalu, khususnya di antara Tel Aviv dan Yerusalem. Jalan Raya 90, yang merupakan jalan terpanjang di Israel dengan panjang sekitar 480 km, ditutup di beberapa bagian, termasuk dekat Kota Samar dan Persimpangan Menucha. Jalan ini merupakan arteri penting yang menghubungkan berbagai wilayah, mulai dari utara hingga selatan negara, dilansir dari laman lambeturah.co.id.
Pihak kepolisian Israel mengambil langkah-langkah proaktif dengan menutup pintu keluar utara dari Eilat menuju Be’er Ora dan rute keluar melalui Jalan Raya 12. Informasi lalu lintas dan pemberitahuan penutupan jalan juga disampaikan kepada publik oleh stasiun televisi KAN. Kondisi cuaca ekstrem ini menunjukkan dampak serius dari perubahan iklim yang sedang terjadi.
Dalam situasi ini, polisi menjaga keamanan di Eilat dan mendesak pengemudi serta pejalan kaki untuk mematuhi instruksi. Penutupan akses ini tidak hanya berdampak pada transportasi, tetapi juga pada kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Dengan meningkatnya frekuensi bencana alam, penting untuk meningkatkan kesadaran akan mitigasi risiko dan perencanaan yang lebih baik. Banjir ini menjadi pengingat akan kebutuhan akan infrastruktur yang lebih tangguh dalam menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem di masa depan.
Komentar