Medan, HarianBatakpos.com – Dalam beberapa hari terakhir, pemindaian iris mata melalui WorldID telah menarik perhatian warga di Jakarta, Depok, dan Bekasi. Proyek ini, yang dijalankan oleh Tools for Humanity, menawarkan imbalan uang tunai kepada peserta dan menciptakan banyak pertanyaan mengenai tujuan dan keamanan data yang dikumpulkan.
Mengapa Pindai Iris Mata?
Proyek WorldID bertujuan untuk memverifikasi identitas digital setiap individu. Ini penting untuk memastikan bahwa satu orang hanya memiliki satu identitas digital. Dengan sistem ini, diharapkan dapat mencegah praktik manipulasi, seperti pembuatan akun palsu dan spam voting di ruang digital. Proses pemindaian menggunakan alat bernama Orb, yang menangkap gambar iris dan mengubahnya menjadi kode iris. Kode ini menyandikan detail unik dari iris setiap individu, dilansir dari laman kompas.com.
Keamanan Data yang Dikumpulkan
WorldID mengklaim bahwa data pribadi, termasuk gambar iris, tidak disimpan dalam bentuk aslinya. Setelah proses verifikasi, gambar iris dihapus secara permanen, dan hanya kode iris yang disimpan. Ini memberikan pengguna kendali penuh atas data mereka. Namun, pertanyaan mengenai etika pengumpulan data biometrik tetap ada, terutama di Indonesia, di mana pemerintah telah mengambil langkah tegas untuk membekukan sementara operasional proyek ini.
Meskipun proyek WorldID menawarkan berbagai manfaat, tantangan dan risiko tetap ada. Informasi tentang keamanan dan privasi data harus menjadi perhatian utama bagi setiap individu yang berpartisipasi. Dengan pendekatan yang transparan dan bertanggung jawab, diharapkan proyek ini dapat mencapai tujuannya tanpa mengorbankan kepercayaan publik.
Komentar