Uncategorized
Beranda » Berita » Krisis Kepercayaan: Hasto Kristiyanto dan Dugaan Pencatutan Nama di PDI-P

Krisis Kepercayaan: Hasto Kristiyanto dan Dugaan Pencatutan Nama di PDI-P

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019–2024 (lambeturah.co.id)
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019–2024 (lambeturah.co.id)

Medan,  HarianBatakpos.com –  Dalam perkembangan terbaru mengenai kasus suap yang melibatkan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan kekhawatiran bahwa nama Hasto telah dicatut oleh Saiful Bahri. Pernyataan ini diungkapkan saat sidang di mana mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Riezky Aprilia, dihadirkan sebagai saksi.

Kekhawatiran Jaksa KPK Terhadap Pencatutan Nama Hasto

Jaksa KPK mengajukan pertanyaan kritis kepada Riezky Aprilia mengenai keaslian klaim Saiful Bahri yang mengaku mendapat perintah dari Hasto. “Saksi baru pertama kali ketemu Saiful, bagaimana saksi bisa meyakini bahwa yang disampaikan Saiful dari Sekjen?” tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Hal ini menyoroti pentingnya validitas informasi dalam proses hukum.

Riezky Aprilia menceritakan bagaimana dirinya didatangi oleh Saiful di Singapura pada 2019, di mana Saiful meminta Riezky untuk mundur dari posisi calon anggota legislatif terpilih. Meski Saiful mengklaim bahwa permintaan itu berdasarkan instruksi Hasto, Riezky menolak dan menegaskan haknya sebagai anggota DPR berdasarkan hasil suara sah.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

Dampak Kasus Terhadap PDI-P dan Dunia Politik

Kasus ini tidak hanya berdampak pada Hasto dan Riezky, tetapi juga menciptakan ketidakpastian di internal PDI-P. Dengan adanya dugaan pencatutan nama dan taktik tekanan, reputasi partai dapat terancam. Hasto sendiri didakwa melakukan perintangan penyidikan dan suap, yang jika terbukti, akan memiliki konsekuensi hukum yang serius, dilansir dari laman kompas.com.

Sebagai sebuah partai politik besar, PDI-P harus menghadapi tantangan ini dengan transparansi dan akuntabilitas. Apakah Hasto benar-benar terlibat dalam tindakan-tindakan yang merugikan integritas partai? Di tengah situasi yang rumit ini, bagaimana PDI-P akan merespons dan menjaga kepercayaan publik?

Dalam kesimpulannya, kasus ini adalah pengingat bahwa dalam dunia politik, integritas dan kejujuran adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik. Jaksa KPK yang khawatir akan pencatutan nama Hasto perlu meneliti lebih dalam untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Menteri, Gubsu dan BI Sumut Bersinergi Bahas Kembalikan Kartu Hijau Toba Caldera

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *