Jakarta-BP: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur mencatat korban gempa di Situbondo, Kamis (11/10) pagi mencapai tiga orang, sembilan orang luka-luka, dan 25 rumah rusak parah.
Kepala BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, meskipun gempa terjadi di laut Situbondo, getaran gempa dirasakan di 22 kabupaten di Jatim. Di antaranya Banyuwangi, Situbondo, Jember, Bondowoso, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan. Selain itu, getaran juga dirasakan di Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kota Surabaya, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kabupaten/Kota Jombang, dan Kabupaten Mojokerto.
“Getaran dirasakan 22 kabupaten/kota. Hanya paling parah di Pulau Sapudi kerusakannya. Korban meninggal 3 orang, luka 9 orang, 25 rumah rusak berat,” kata Suban usai hearing dengan DPRD Jatim, Kamis (11/10).
Suban menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan data korban. Sementara rumah warga yang rusak akan diperbaiki dengan memakai biayai Pemprov Jatim. Begitu juga halnya bantuan makanan sudah dikirim dua truk ke Pulau Sapudi.
“Yang sakit ditangani Dinas Kesehatan. Tim Tagana, kesehatan, dan dari Dinsos sudah dikirim,” ujar Suban.
Suban mengaku beberapa rumah sakit dan bank telah meminta BPBD agar memberi simulasi jika terjadi gempa. Begitu juga proses evakuasi dan penentuan titik kumpul kalau gempa terjadi.
“Kalau ada gempa di gedung tinggi seperti ini. Harus tahu tempat evakuasi, rumah sakit dan bank-bank minta dilatih kalau ada gempa simulasi seperti ini,” kata Suban.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 SR mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis (11/10) pukul 01.57 WIB.
Data sementara dampak gempa dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam, Kabupaten Semenep, Madura.
(Akurat) BP/JP
Komentar