Ekbis
Beranda » Berita » Harga Beras Dunia Turun karena Indonesia Stop Impor Beras

Harga Beras Dunia Turun karena Indonesia Stop Impor Beras

Harga Beras Dunia Turun karena Indonesia Stop Impor Beras
Beras bulog (Foto: Kompas.com)

Karawang, HarianBatakpos.com – Harga beras dunia turun menjadi sorotan sejak Indonesia menghentikan impor beras. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat berkunjung ke Karawang, Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa harga beras dunia turun salah satunya karena Indonesia, sebagai salah satu pembeli terbesar, tidak lagi melakukan impor.

Sudaryono menyebutkan, harga beras dunia turun karena Indonesia tidak lagi menjadi pelanggan utama dalam impor beras. “Begitu Indonesia tidak impor, terjadi oversupply di pasar global, dan akhirnya harga beras dunia turun,” ujarnya. Kebijakan ini membuat dampak besar terhadap kestabilan harga pangan global, terutama komoditas beras.

Meski harga beras dunia turun, Sudaryono menegaskan bahwa hal ini tidak memengaruhi harga beras nasional. Produksi beras di Indonesia seluruhnya dilakukan di dalam negeri. Karena itu, ketersediaan beras nasional tetap aman dan panen padi tahun ini pun melimpah. “Kita tidak terpengaruh oleh harga beras dunia, karena kita tidak impor. Semua produksi kita lokal,” katanya.

Neraca Perdagangan Indonesia Mei 2025 Surplus US$ 4,3 Miliar

Wamentan juga mengapresiasi peran Perum Bulog yang berhasil menyerap hasil panen padi secara maksimal. Bulog bahkan harus menyewa gudang tambahan, termasuk memanfaatkan gudang milik polisi, tentara, hingga kepala desa untuk menyimpan hasil panen. Ini dilakukan untuk mendukung kebijakan Indonesia stop impor beras, dan memperkuat cadangan pangan nasional.

Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga menekankan bahwa harga beras dunia turun berkat meningkatnya produksi dalam negeri. Menurutnya, petani Indonesia berperan besar dalam menjaga stabilitas pasokan pangan global. Saat ini, harga beras internasional telah turun menjadi sekitar 390 dolar AS per ton dari sebelumnya 460 dolar AS per ton, sebelum Indonesia menghentikan impor.

Stok beras nasional pun meningkat drastis dan kini sudah mencapai 3,7 juta ton. Pemerintah menargetkan dalam 15 hingga 20 hari ke depan, stok tersebut akan menyentuh angka 4 juta ton berkat panen raya yang berjalan lancar. Amran menyebut pencapaian ini sebagai tonggak penting dalam sejarah ketahanan pangan Indonesia. Ia menyebut petani sebagai pahlawan pangan sejati yang mampu membawa perubahan signifikan.

Harga beras dunia turun bukan hanya menjadi sinyal positif bagi pasar global, tapi juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan tanpa harus bergantung pada impor. Keputusan untuk memaksimalkan produksi dalam negeri dan menekan impor menjadi kunci utama keberhasilan ini.

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat, Sinyal Positif bagi Stabilitas Ekonomi Nasional

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *