Medan, HarianBatakpos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menanggapi aksi protes dari sejumlah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan kedokteran di tanah air. Dalam pernyataannya, Menkes menekankan bahwa setiap perubahan kebijakan pasti menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian pihak.
Menkes menjelaskan bahwa perubahan yang dilakukan bertujuan untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan. “Dulu ada ketidakseimbangan dalam ekosistem kesehatan, kini fokus utamanya adalah masyarakat,” ujarnya dalam diskusi di Jakarta Pusat.
Menkes juga menyebutkan bahwa banyak pihak, termasuk kementerian, industri farmasi, dan rumah sakit, terlibat dalam pelayanan kesehatan. Namun, ia menegaskan bahwa kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil.
Sebelumnya, sebanyak 70 Guru Besar FKUI menyampaikan pernyataan sikap mereka dalam aksi bertajuk ‘Salemba Berseru’. Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, terkait pengelolaan pendidikan kedokteran. Dekan FKUI, Prof. Ari Fahrial Syam, menjelaskan bahwa masalah ini berakar dari Rencana Undang-Undang Kesehatan yang tidak sejalan dengan harapan akademisi.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar