Jakarta, HarianBatakpos.com – Profil Budi Gunawan kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menunjuknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam). Penunjukan ini diumumkan dalam pelantikan anggota Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024), yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Profil Budi Gunawan menarik perhatian karena latar belakang dan rekam jejak panjangnya di dunia kepolisian. Ia lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959. Pendidikan menengah atasnya diselesaikan di SMA 3 Teladan, Jakarta, pada tahun 1979. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) bagian kepolisian di Semarang—yang kini dikenal sebagai Akademi Kepolisian (Akpol)—dan lulus pada 1983 sebagai lulusan terbaik.
Karier Budi Gunawan berlanjut ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1986, kemudian menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, Sespati, serta Lembaga Ketahanan Nasional. Tak hanya pendidikan kepolisian, profil Budi Gunawan juga menunjukkan ia menempuh studi pascasarjana di Universitas Satya Gama dan Universitas Trisakti.
Langkah awal kariernya dimulai dari posisi Kapolsekta Tanjung Karang Barat, Lampung, pada 1986. Kemudian ia menjabat berbagai posisi strategis di Polri, seperti Kapolresta Bogor dan Kepala Biro Pembinaan Karier Mabes Polri periode 2004-2006, menjadikannya sebagai jenderal termuda saat itu. Profil Budi Gunawan juga dikenal saat menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri semasa menjabat Wakil Presiden hingga Presiden.
Selanjutnya, Budi dipercaya memegang berbagai jabatan penting di institusi kepolisian, seperti Kapolda Jambi, Kapolda Bali, dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Pada Januari 2015, Presiden Jokowi sempat mengajukan namanya sebagai calon Kapolri. Namun, pelantikannya batal karena ia sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait transaksi mencurigakan.
Meski begitu, pada September 2016, profil Budi Gunawan kembali mencuat saat ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia pun naik pangkat menjadi Jenderal bintang empat dan terus aktif dalam dunia intelijen hingga saat ini.
Dari sisi kekayaan, menurut laporan LHKPN ke KPK pada 26 Juli 2013, profil Budi Gunawan menunjukkan harta kekayaannya mencapai Rp22,657 miliar dan 24 ribu Dolar AS. Harta tidak bergeraknya meliputi 6 lokasi di Jakarta Selatan, 15 di Kabupaten Subang, 13 di Kabupaten Bogor, serta beberapa lokasi lain di Bandung, Bekasi, dan Serang, dengan total nilai mencapai Rp21,543 miliar.
Selain itu, ia memiliki dua mobil, yaitu Nissan Juke dan Mitsubishi Pajero, dengan nilai Rp475 juta. Koleksi logam mulia, batu mulia, serta benda seni dan antik senilai Rp215 juta, juga tercatat dalam kekayaannya. Giro dan setara kas lainnya mencapai Rp383 juta. Ia juga memiliki usaha “Lila Embroidery” dengan nilai Rp40 juta yang dirintis pada tahun 2007 hingga 2009.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar