Medan, HarianBatakpos.com – Sebuah pemandangan tak lazim terjadi di Dusun 5, Desa Bagan Asahan, Tanjungbalai. Sekelompok warga dengan gigih menggali tanah di lokasi pemusnahan mangga ilegal asal Thailand. Padahal, 9,5 ton mangga selundupan itu telah diluluhlantakkan alat berat dan disiram cairan pembusuk EM4 oleh pihak Karantina sebelum dikubur.
Aksi nekat ini terjadi meski pihak Karantina telah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak mendekat apalagi mengambil mangga yang telah dimusnahkan. Namun, himbauan tersebut seolah tak berbekas. Diduga kuat, motif ekonomi menjadi pendorong utama warga untuk mengais sisa-sisa mangga yang masih terlihat utuh dengan harapan bisa dijual kembali.
Lemahnya pengawasan di area pemusnahan menjadi sorotan. Seorang warga bernama Makmur menyayangkan tidak adanya pengamanan memadai seperti pagar atau tembok yang bisa menghalangi akses masyarakat. Selain itu, kekhawatiran akan dampak kesehatan cairan EM4 yang telah mencemari mangga juga mencuat. Kurangnya pemahaman warga akan bahaya zat tersebut disinyalir menjadi alasan utama mereka tetap nekat mengambil buah-buahan yang telah terkontaminasi.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar