Medan, HarianBatakpos.com – Sebuah video yang menarik perhatian publik memperlihatkan seorang wanita transgender, yang dikenal sebagai Nyai Shuniyya Ruhama Habiballah, berperan sebagai ustazah. Dalam rekaman tersebut, ia memberikan ceramah di sebuah acara yang diadakan oleh paguyuban waria di Kendal, Jawa Tengah. Video ini viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen.
Di tengah arus perubahan sosial di Indonesia, keberadaan paguyuban waria ini menyoroti perjuangan komunitas LGBT untuk diterima dalam masyarakat. Nyai Shuniyya, dengan keberaniannya, berupaya menunjukkan bahwa setiap individu, terlepas dari identitas gender, memiliki hak untuk berkontribusi dalam bidang keagamaan.
Reaksi netizen pun beragam. Ada yang mengungkapkan kekaguman, sementara yang lain menunjukkan penolakan. “Edan akhir zaman” dan “Astagfirullah kok bisa begitu” adalah beberapa komentar yang muncul, mencerminkan perbedaan pandangan yang ada di masyarakat. Bahkan, seorang netizen dari Kendal mengaku baru mengetahui tentang keberadaan paguyuban ini.
Fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang penerimaan dan keberagaman di Indonesia. Apakah masyarakat siap untuk menerima keberadaan komunitas seperti ini? Tentu, perdebatan tentang hal ini akan terus berlangsung, seiring dengan perkembangan zaman.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar