Nasional
Beranda » Berita » September 2018, Produksi Batu Bara RI Capai 319 Juta Ton

September 2018, Produksi Batu Bara RI Capai 319 Juta Ton

Jakarta-BP: Produksi batu bara sampai pada September 2018 tercatat sebesar 319 juta ton, atau baru 65% dari target produksi nasional yang sebesar 485 juta ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan, penyebab realisasi produksi baru 65% itu yakni terkait rekonsiliasi data.

Agung menyampaikan, besaran angka produksi tersebut belum termasuk data produksi dari para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Daerah, karena data hasil rekonsiliasi IUP Daerah baru sampai akhir Juni.

Dugaan Korupsi Bansos: KPK Panggil Petinggi Sritex

“Jadi yang sampai September itu baru data dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Untuk IUP Daerah rekonsiliasinya baru sampai akhir Juni,” ujar Agung saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (15/10/2018).

Adapun, untuk pemenuhan volume Domestic Market Obligation (DMO) telah mencapai 74,86 juta ton sampai pada Agustus 2018. “DMO baru sampai Agustus. Untuk September akan diumumkan pada Oktober,” pungkas Agung.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai, sampai pada akhir tahun dirasa akan cukup sulit untuk memenuhi target produksi batu bara nasional, apalagi mengingat adanya penambahan kuota produksi sehingga targetnya menjadi 506,9 juta ton.

“Kalau dilihat secara sepintas dan hitungan kasar saja, rasanya memang tidak mudah untuk mencapai target tersebut ya,” kata Hendra  saat dihubungi Senin (15/10/2018).

Uang Sitaan Rp11,8 Triliun: Kejagung Pastikan Keamanannya untuk Rakyat

Kendati demikian, lanjut Hendra, tren produksi batu bara di semester II 2018 biasanya akan lebih baik dibanding semester I 2018. Di paruh pertama biasanya produksi memang rendah karena faktor cuaca, kapasitas peralatan, dan permintaan.

“Tetapi, di semester II, biasanya produksi kenaikannya tinggi. Saya lupa berapa angkanya karena sedang tidak bawa data, tetapi biasanya trennya begitu,” tandas Hendra.

 

 

(CnbcIdonesia) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan