Jakarta, harianbatakpos.com – Harga Bitcoin yang turun drastis dari 111.900 dolar AS menjadi 105.000 dolar AS pada akhir Mei 2025 menjadi sorotan pelaku perdagangan aset kripto. Kata kunci utama harga Bitcoin menjadi perhatian utama di awal ini, karena Vice President Indodax Antony Kusuma mengimbau investor untuk tetap tenang. Ia menjelaskan bahwa koreksi ini terjadi akibat tekanan jual yang dipicu aksi ambil untung serta kekhawatiran pasar terhadap inflasi Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.
Di tengah fluktuasi tajam harga Bitcoin ini, menurut Antony, dinamika pasar kripto memang sangat reaktif terhadap sentimen global. “Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” ujar Antony, Sabtu, di Jakarta. Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun harga Bitcoin mengalami koreksi, fundamental aset digital tetap kuat.
Antony juga menyebutkan bahwa pergerakan tajam naik maupun turun sering membuka peluang strategis bagi investor jangka panjang. Momen seperti ini sebaiknya dimanfaatkan investor untuk mengevaluasi ulang portofolio, menyesuaikan dengan profil risiko, serta memastikan strategi investasi telah mempertimbangkan manajemen risiko. Harga Bitcoin yang berfluktuasi tajam bukan alasan untuk panik, tetapi justru kesempatan untuk berpikir rasional.
Ia mengingatkan bahwa kondisi pasar saat ini menuntut kewaspadaan lebih tinggi, dengan pemanfaatan fitur seperti stop-loss, take-profit, dan diversifikasi portofolio agar kerugian bisa diminimalisir. Menurut Antony, pasar kripto yang sangat dinamis memerlukan pemahaman teknis, ketenangan berpikir, dan kesiapan mental setiap investor. Pada akhirnya, kata Antony, pemahaman mendalam akan siklus pasar dan nilai fundamental aset digital akan membantu investor menghadapi penurunan harga Bitcoin dengan lebih bijak.
“Koreksi harga bukan semata-mata sinyal negatif. Dalam banyak kasus, justru menjadi titik refleksi dan peluang masuk ke pasar secara lebih terukur. Investor yang memiliki pandangan jangka panjang dan disiplin strategi akan lebih siap menghadapi kondisi seperti ini,” tegasnya. Keterangan foto: Ilustrasi grafik Bitcoin yang anjlok.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar