Bekasi, HarianBatakpos.com – Ratusan pelajar SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, melakukan aksi demonstrasi di halaman sekolah mereka pada Selasa (3/6/2025). Aksi tersebut dipicu oleh dugaan pungutan liar di sekolah yang disebut-sebut sebagai biaya pembangunan gedung, namun fasilitas sekolah dinilai tidak mengalami perbaikan.
Dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh para pelajar, terungkap bahwa dugaan pungutan liar di sekolah sudah terjadi sejak tahun ajaran 2023. Salah seorang siswa kelas XI, berinisial RP, mengaku orang tuanya diminta membayar Rp 500.000 setiap tahun dengan alasan sebagai dana akademik dan non-akademik. Namun hingga kini, siswa menilai kondisi gedung dan sarana pendukung tetap memprihatinkan.
“Katanya uang itu untuk pembangunan gedung, tapi nyatanya kondisi sekolah masih sama saja. Gedung tidak ada perubahan, fasilitas sekolah masih minim,” ujar RP saat aksi berlangsung. Dugaan pungutan liar di sekolah tersebut kini menjadi sorotan warga Bekasi, khususnya orang tua siswa.
Kekesalan siswa tak hanya soal pungutan dana, namun juga merembet pada kondisi fasilitas sekolah yang dinilai tidak layak. Salah satu pelajar lainnya, H, mengeluhkan banyaknya fasilitas rusak, mulai dari wastafel hingga tempat parkir dan lapangan sekolah.
“Wastafel banyak yang rusak dan mati, tidak bisa digunakan. Tempat parkir juga sempit dan tidak terurus,” kata H.
Para siswa berharap pihak sekolah dapat memperbaiki kondisi fasilitas belajar mengajar agar mereka bisa beraktivitas dengan nyaman dan layak. Aksi demonstrasi pelajar ini menjadi cerminan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana sekolah dan pemerataan fasilitas pendidikan yang memadai.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar