Denpasar, HarianBatakpos.com – Fenomena sound horeg kembali mencuat dan memicu perdebatan publik. Kali ini, viral sebuah video yang memperlihatkan dua peserta sound horeg mengenakan kain dengan motif aksen Bali. Kejadian ini menimbulkan kontroversi karena dianggap menyinggung nilai-nilai budaya lokal.
Dalam video yang beredar di media sosial sejak Rabu (4/6/2025), terlihat dua orang peserta sound horeg tampil mengenakan kain yang diduga kuat mengandung unsur budaya Bali. Busana tersebut kemudian menjadi sorotan dan menimbulkan kritik tajam dari warganet, yang mempertanyakan sensitivitas budaya dalam kegiatan hiburan jalanan seperti sound horeg.
“Video viral sound horeg jadi pro kontra karena ada yang pakai kain aksen Bali,” tulis pengunggah video tersebut, yang hingga kini terus dibagikan ulang oleh berbagai akun media sosial.
Di tengah fenomena sound horeg yang makin menjamur di berbagai daerah, penggunaan elemen budaya lokal seperti aksen Bali dianggap bisa menimbulkan kesalahpahaman jika tidak disertai dengan edukasi atau izin dari tokoh adat. Sejumlah tokoh masyarakat Bali pun mulai angkat suara dan meminta agar budaya Bali tidak dijadikan hiasan sembarangan dalam kegiatan hiburan yang belum tentu sesuai nilai adat.
Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara sound horeg mengenai pemakaian kain dengan aksen Bali tersebut. Pihak berwenang juga belum memberikan tanggapan apakah akan ada tindak lanjut terkait penggunaan simbol budaya dalam acara sound horeg tersebut.
Kontroversi ini semakin menunjukkan bahwa fenomena sound horeg tidak hanya menimbulkan gangguan kebisingan di lingkungan, tetapi kini juga mulai menyentuh isu kultural yang sensitif. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam mengemas hiburan agar tidak menyinggung nilai-nilai budaya daerah.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar