Medan, harianbatakpos.com – enomena kumpul kebo, atau pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan resmi, semakin marak di Indonesia, termasuk di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Berdasarkan laporan dari The Conversation, perubahan pandangan mengenai hubungan dan pernikahan menjadi faktor utama. Banyak pasangan kini menganggap bahwa kumpul kebo merupakan bentuk cinta yang lebih tulus dan nyata.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, studi yang dilakukan pada 2021 berjudul The Untold Story of Cohabitation menunjukkan bahwa fenomena ini lebih umum terjadi di wilayah Timur Indonesia, yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yulinda Nurul Aini, menjelaskan ada tiga alasan utama mengapa pasangan di Manado memilih untuk hidup bersama tanpa menikah.
“Hasil analisis saya terhadap data dari Pendataan Keluarga 2021 (PK21) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa 0,6 persen penduduk kota Manado melakukan kohabitasi,” ujarnya. Dari populasi tersebut, banyak yang berusia di bawah 30 tahun dan sebagian besar memiliki pendidikan SMA atau lebih rendah.
Fenomena ini mencerminkan perubahan nilai dan norma dalam masyarakat Indonesia, di mana hubungan tanpa ikatan formal semakin diterima.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar