Jakarta, harianbatakpos.com – Aplikasi World ID, yang dikenal dalam pengelolaan data biometrik, baru-baru ini mencuat dengan isu setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjatuhkan sanksi. Perusahaan pengembang teknologi ini, Tools for Humanity (TFH), menegaskan bahwa mereka tidak pernah menyimpan data biometrik pengguna, termasuk citra iris. Menurut TFH, gambar iris yang diambil melalui perangkat Orb langsung dienkripsi dan dikirim ke perangkat pengguna, lalu dihapus secara permanen dari sistem.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, pernyataan TFH menegaskan, “Baik World maupun Tools for Humanity tidak dapat mengakses ponsel seseorang atau data yang disimpan di dalamnya.” Pihak perusahaan juga mengklaim telah melengkapi sistemnya dengan fitur yang mencegah partisipasi anak di bawah umur, seperti verifikasi usia dan deteksi visual melalui perangkat Orb.
“Kami berharap dapat kembali melanjutkan kegiatan operasional World secepatnya, dan menyediakan layanan ini kepada masyarakat Indonesia, sambil tetap menjaga keamanan, privasi, dan inovasi teknologi sebagai fokus utama dalam setiap kegiatan kami,” pungkasnya. Dengan pernyataan ini, Aplikasi World berkomitmen untuk terus berinovasi tanpa mengorbankan privasi pengguna.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar