Jakarta, harianbatakpos.com – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS seiring meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan meningkatnya sentimen risk-on global. Penguatan ini turut dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang merespons positif perkembangan terbaru konflik Israel-Iran serta arah kebijakan moneter Amerika Serikat.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memproyeksikan kurs rupiah akan terus menguat dalam jangka pendek. “Rupiah masih dipengaruhi sentimen eksternal dan diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-on oleh meredanya situasi geopolitik,” kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Situasi mulai mereda setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pada Senin (23/6) bahwa Israel dan Iran telah sepakat melakukan gencatan senjata secara total dan menyeluruh. Kesepakatan tersebut diberlakukan mulai Selasa (24/6) pukul 04.00 GMT (11.00 WIB).
Namun, pada Selasa pagi, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan serangan militer besar-besaran ke Iran dengan alasan adanya pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Iran. Iran membantah keras tuduhan tersebut dan menyatakan siap melakukan balasan jika kembali diserang.
Sebelumnya, pada Senin, Iran meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar. Serangan itu merupakan balasan terhadap tiga lokasi nuklir Iran yang diserang Amerika Serikat sehari sebelumnya, Minggu (22/6).
“Memang situasi di Timur Tengah masih penuh ketidakpastian, namun paling tidak keadaan jauh lebih baik daripada kekhawatiran akan saling serang besar-besaran,” ujar Lukman, menjelaskan bagaimana kondisi ini berdampak pada nilai tukar rupiah hari ini.
Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah terbatas oleh sikap hawkish Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, yang menyatakan bahwa inflasi AS masih berpotensi naik karena dampak tarif.
“Powell mengatakan inflasi belum mencapai target dan masih bisa meningkat ke depannya,” lanjut Lukman.
Berdasarkan analisis teknikal dan fundamental, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.250 hingga Rp16.350 per dolar AS dalam waktu dekat.
Pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta, rupiah tercatat menguat 98 poin atau sekitar 0,60 persen menjadi Rp16.256 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.354 per dolar AS.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar