Bencana Alam Headline
Beranda » Berita » BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Megathrust di Mentawai, Warga Diminta Siaga Tsunami

BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Megathrust di Mentawai, Warga Diminta Siaga Tsunami

BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Megathrust di Mentawai, Warga Diminta Siaga Tsunami
Titik lokasi yang berpotensi terkena Gempa Megathrust (Foto: BPBD)

Padang, harianbatakpos.com – Potensi gempa megathrust di Mentawai semakin menjadi perhatian serius. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, berada dalam zona rawan gempa bumi dan tsunami akibat potensi pelepasan energi dari seismic gap yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, mengatakan bahwa daerah Mentawai-Siberut memiliki potensi cukup tinggi terhadap gempa megathrust dengan kekuatan hingga magnitudo 8,9. Potensi ini didasarkan pada fakta bahwa wilayah tersebut belum mengalami pelepasan energi besar dalam waktu yang lama, menjadikannya sebagai zona rawan yang harus diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat.

“Meskipun ini bukan berarti gempa bumi megathrust akan terjadi dalam waktu dekat, kita harus tetap waspada. Seismic gap bisa memicu pelepasan energi secara tiba-tiba dalam bentuk gempa besar,” kata Suaidi, Jumat (27/6/2025).

Terkait OTT di Medan? KPK RI Segel Perusahaan Konstruksi di Padangsidimpuan

Fenomena megathrust merupakan pertemuan dua lempeng tektonik yang saling bertumbukan dan mengalami akumulasi tekanan hingga akhirnya melepaskan energi dalam bentuk gempa dahsyat. Untuk mengantisipasi potensi bencana, BMKG bersama pihak terkait akan memasang sistem deteksi dini tsunami dan gempa bumi di beberapa titik strategis di sepanjang pantai barat Sumatra.

“BMKG mendapat bantuan radar tsunami dari Prancis dan sistem peringatan dini dari Taiwan yang akan dipasang di wilayah rawan seperti Kota Padang dan Mentawai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmudin Siregar, mengatakan bahwa pemerintah daerah terus melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat. Menurut data BPBD, ada 33 desa yang berada di pesisir Mentawai dan 10 di antaranya berada di zona landaan tsunami. Sekitar 50 ribu warga Mentawai kini tinggal di zona merah rawan bencana tsunami.

“Kami terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk pentingnya menjaga hutan mangrove sebagai benteng alami terhadap gelombang tsunami,” ujar Lahmudin.

Mantan Bupati, Direktur Perusahaan Swasta, dan ASN Pemkab Tapsel, Terkena OTT KPK di Medan…?

Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana alam di Mentawai, terutama gempa besar dan tsunami yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Upaya mitigasi gempa megathrust menjadi kunci keselamatan warga pesisir di masa depan.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *