Bengkulu, harianbatakpos.com – Kombes Dicky Sondani resmi dipromosikan menjadi Wakapolda Bengkulu, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kabagjianpolmas Waketbid PPITK STIK Lemdiklat Polri. Promosi Kombes Dicky Sondani tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/1084/KEP./2025 tertanggal 20 Mei 2025, menggantikan Brigjen Solihin yang dimutasi sebagai Wakapolda Sumatera Barat.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mutasi ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan yang lebih baik, responsif, dan adaptif menghadapi tantangan ke depan.
Kombes Dicky Sondani, lulusan Akpol 1993, dikenal berpengalaman dalam bidang lalu lintas. Ia sebelumnya menjabat Kabidhumas Polda Sulsel pada tahun 2016 dan pernah menjabat sebagai Dirlantas Polda Aceh sejak 2019.
Karier Kombes Dicky
Menjabat Wakapolda Bengkulu membuat Kombes Dicky Sondani seolah pulang kampung, karena ia lahir di Bengkulu pada 18 Agustus 1971. Ia juga pernah menempuh pendidikan di PTIK tahun 2004 dan Sespim Pol, Lembang pada 2009.
Saat menjadi Dirlantas Polda Aceh, Kombes Dicky Sondani menerima penghargaan dari Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, atas dedikasinya dalam peningkatan layanan Samsat di tengah pandemi serta kontribusi terhadap Pendapatan Asli Aceh dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor.
Berikut rekam jejak karier Kombes Dicky Sondani:
-
Kapolsek Metro Kebayoran Baru
-
Kasubdit Regident Ditlantas Polda Aceh
-
Kapolres Aceh Tengah (2012)
-
Kapolres Aceh Tamiang (2012)
-
Kabid Propam Polda Banten (2015)
-
Dirsabhara Polda Kepri
-
Kabidhumas Polda Sulsel (2016)
-
Dirlantas Polda Aceh (2019)
-
Kepala Bagian Kajian Perpolisian Masyarakat Lemdiklat Polri
-
Wakapolda Bengkulu (2025)
Nama Kombes Dicky Sondani juga dikenal publik karena menjadi polisi pertama yang mengumumkan wafatnya Presiden ke-2 RI, Soeharto. Saat itu, ia menjabat sebagai Kapolsek Metro Kebayoran Baru dan menjadi penanggung jawab pengamanan di RSPP.
Ia sempat pulang ke Mapolsek untuk beristirahat, namun keesokan harinya ia kembali ke rumah sakit karena mendapat kabar kondisi Soeharto memburuk. Sekitar pukul 10.00 WIB, dokter menyatakan kondisi Pak Harto menurun drastis.
Dicky lima kali keluar masuk rumah sakit untuk memastikan kondisi mantan presiden itu. Hingga akhirnya, pada pukul 13.10 WIB, dokter menyatakan bahwa Presiden Soeharto telah meninggal dunia. Kombes Dicky Sondani yang saat itu menjadi perwira polisi tertinggi di lokasi pun segera mengumumkan kabar duka tersebut kepada media.
Laporan Harta Kekayaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencatat bahwa total kekayaan Kombes Dicky Sondani saat masih menjabat sebagai Dirlantas Polda Aceh adalah Rp4,82 miliar.
-
Tanah dan bangunan di Tangerang, Bogor, Bengkulu, Banda Aceh: Rp2,825 miliar
-
Kendaraan: Rp160 juta
-
Harta bergerak lainnya: Rp160,4 juta
-
Kas dan setara kas: Rp625,4 juta
-
Harta lainnya: Rp1,05 miliar
Tidak tercatat adanya hutang pada laporan tersebut.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar