Olahraga
Beranda » Berita » Tari Bocah Pacu Jalur Viral,  AC Milan dan PSG Join Trend

Tari Bocah Pacu Jalur Viral,  AC Milan dan PSG Join Trend

Tari Bocah Pacu Jalur Viral,  AC Milan dan PSG Join Trend
Tari Bocah Pacu Jalur Viral,  AC Milan dan PSG Join Trend (Foto: Kompas.com)

Pekanbaru, harianbatakpos.com – Viral tari bocah pacu jalur di media sosial membuat heboh dunia maya. Aksi seorang anak laki-laki di ujung perahu yang mengikuti balapan Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, menjadi sorotan dunia berkat gaya menarinya yang atraktif dan ekspresif. Video ini menyebar luas di TikTok dan platform lainnya, menarik perhatian publik global hingga klub sepak bola Eropa.

Dalam video yang viral, sang bocah terlihat mengenakan kacamata hitam sambil menari energik di atas perahu panjang yang melaju di Sungai Kuantan. Banyak netizen menyebut aksi ini sebagai “ikon budaya baru dari Indonesia”. Bahkan, akun resmi klub Liga Italia, AC Milan, ikut meramaikan tren ini dengan menampilkan maskot mereka, Milanello, menirukan gerakan sang bocah. Dalam unggahannya, tertulis caption unik: “Aura farming akurasi 1899 persen.”

Tak ketinggalan, klub besar asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), juga membuat video kreatif yang menggabungkan klip perayaan pemain mereka dengan gerakan tari bocah viral di perahu. “Aura dia mencapai Paris,” tulis akun TikTok PSG, juara Liga Champions 2024-2025 tersebut.

Profil Mauro Zijlstra, Striker Muda Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Mirip Robert Lewandowski

Fenomena viral ini turut meningkatkan eksposur terhadap tradisi Pacu Jalur, lomba dayung perahu khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Budaya ini telah berlangsung sejak abad ke-17 dan menjadi bagian penting dari identitas lokal masyarakat pesisir Sungai Kuantan.

Secara historis, jalur adalah perahu tradisional yang dahulu digunakan masyarakat sebagai alat transportasi utama untuk membawa hasil bumi. Perahu ini dibuat dari kayu utuh tanpa sambungan dan mampu menampung 40–60 orang. Pada masanya, perahu jalur dihiasi ukiran kepala hewan dan ornamen khas Melayu Riau, serta digunakan kalangan bangsawan dan tokoh adat sebagai simbol status sosial.

Yang membedakan lomba Pacu Jalur dari lomba dayung lainnya adalah adanya anak kecil yang berdiri di bagian depan perahu. Sosok ini disebut Tukang Tari atau Anak Coki, yang memiliki peran penting dalam memberi semangat dan menjaga ritme jalur selama perlombaan berlangsung.

Mengapa harus bocah yang menari di ujung jalur? Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa anak-anak dipilih karena bobot tubuh mereka ringan, sehingga tidak mengganggu keseimbangan perahu. “Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur, namanya onjai,” ujarnya, dikutip dari Kompas Regional.

Manchester United Kesulitan Jual Marcus Rashford, Sang Striker Frustrasi

Aksi viral bocah penari Pacu Jalur ini menunjukkan bagaimana budaya lokal Indonesia bisa mendapatkan tempat istimewa di panggung internasional. Tradisi Pacu Jalur bukan hanya soal kecepatan dan kekompakan, tetapi juga seni, ekspresi, dan filosofi kehidupan masyarakat Melayu Kuantan.


Ikuti berita menarik lainnya hanya di saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *