Medan, harianbatakpos.com – Kasus dugaan pramugari Wings Air dicekik oleh anggota DPRD Sumatera Utara (DPRD Sumut), Megawati Zebua, masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Insiden ini terjadi dalam penerbangan Wings Air rute Gunung Sitoli menuju Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) dan kini viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Sumut melalui Kasubbid Penmas, AKBP Siti Rohani Tampubolon menyampaikan bahwa pihaknya sudah memeriksa Megawati Zebua beberapa hari lalu. Meski begitu, proses hukum tetap berjalan dan permintaan mediasi dari Megawati masih menunggu tanggapan dari pihak pramugari korban dugaan penganiayaan di pesawat.
“Anggota DPRD Sumut datang diperiksa. Dia meminta supaya dimediasi dengan pramugari,” kata AKBP Siti Rohani, Jumat (4/7/2025).
Video insiden ini ramai beredar dan memperlihatkan cekcok antara Megawati Zebua dan seorang pramugari Wings Air. Megawati diduga mencekik pramugari setelah diminta untuk menaruh koper berlabel bagasi ke bagian kargo pesawat. Insiden di dalam kabin pesawat Wings Air ini memunculkan sorotan publik terhadap keselamatan kerja awak kabin dan etika penumpang selama penerbangan.
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa penumpang yang bersangkutan, Megawati Zebua, membawa koper berlabel bagasi ke kabin. Ketika diarahkan untuk menyerahkan koper ke petugas darat, yang bersangkutan menolak dan bertindak tidak kooperatif, termasuk mencoba melepas label bagasi dan melakukan kontak fisik terhadap pramugari.
“Wings Air sedang menempuh langkah-langkah hukum sebagai bentuk perlindungan terhadap awak kabin dan menjamin keselamatan serta profesionalisme dalam pelayanan penerbangan,” tegas Danang.
Wings Air juga mengimbau seluruh penumpang untuk mematuhi prosedur penerbangan demi keamanan bersama. Maskapai menegaskan bahwa keselamatan awak kabin dan penumpang adalah prioritas utama dalam industri penerbangan nasional.
Di sisi lain, Megawati Zebua membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa koper yang menjadi persoalan bukan miliknya, melainkan milik seorang pria tua yang ia bantu agar tidak kehilangan penerbangan karena harus menunggu bagasi terlalu lama. Ia mengaku hanya berniat membantu dan menilai reaksi pramugari terlalu kaku terhadap situasi di lapangan.
“Bukan, tas saya sudah dibagasikan. Itu tas bapak tua, saya hanya membantu,” ujar Megawati.
Megawati juga menjelaskan bahwa ia akhirnya diturunkan dari pesawat dan terpaksa membeli tiket baru untuk penerbangan keesokan harinya menuju Medan karena ada tugas dan urusan keluarga.
Untuk informasi akurat dan terkini seputar hukum, penerbangan, dan pelayanan publik, ikuti saluran resmi harianbatakpos.com melalui WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar