Jakarta, harianbatakpos.com – Kebijakan tarif impor 0 persen terhadap sejumlah produk asal Amerika Serikat resmi diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan dagang terbaru antara Indonesia dan Presiden AS, Donald Trump, yang memungkinkan beberapa barang buatan Negeri Paman Sam masuk ke pasar domestik tanpa dikenakan bea masuk.
Namun, kebijakan tarif impor 0 persen ini tidak berdampak pada harga iPhone di Indonesia. Meski mereknya dari Amerika, iPhone tetap akan dikenai bea masuk normal karena sebagian besar proses produksinya dilakukan di Tiongkok, bukan di Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, menegaskan bahwa produk seperti iPhone tidak memenuhi syarat tarif impor 0 persen. “iPhone itu made in China, bukan dari pabrik Amerika. Jadi tetap kena tarif bea masuk seperti biasa,” ujar Bhima, Kamis (17/7/2025).
Bhima menjelaskan, dalam konteks perdagangan internasional, asal produk dihitung berdasarkan lokasi manufaktur, bukan dari merek dagang. Karena itu, meskipun Apple adalah perusahaan asal Amerika, iPhone dan sebagian besar gadget Apple lainnya tetap dianggap buatan China.
Kebijakan tarif impor 0 persen ini hanya berlaku untuk produk yang diproduksi langsung dari Amerika Serikat. Dengan demikian, iPhone, laptop, printer, dan berbagai barang elektronik konsumen lainnya tetap terkena tarif bea masuk.
Meski iPhone gagal mendapatkan manfaat dari kebijakan ini, sejumlah produk industri dan pertanian dari AS justru bakal lebih murah di pasar domestik. Produk-produk ini berpotensi menekan biaya produksi dan logistik di berbagai sektor nasional.
Berikut daftar 10 produk dari Amerika Serikat yang akan terdampak langsung oleh pembebasan tarif impor:
-
Suku cadang pesawat terbang
-
Mesin dan peralatan industri
-
Plastik dan produk turunannya
-
Obat-obatan dan produk farmasi
-
Bahan bakar minyak (BBM)
-
Liquefied Natural Gas (LNG)
-
Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji)
-
Kedelai
-
Gandum
-
Jagung
Bhima juga menambahkan bahwa meski ada peluang penurunan harga untuk barang-barang tersebut, dampaknya belum tentu langsung dirasakan masyarakat karena sebagian besar merupakan kebutuhan industri berskala besar, bukan kebutuhan rumah tangga.
“Barang elektronik seperti laptop dan handphone tetap kena tarif karena mayoritas produksinya di China. Jadi jangan berharap harga iPhone turun,” pungkas Bhima.
Ikuti berita ekonomi terbaru hanya di saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar