Medan, harianbatakpos.com – Suhu panas ekstrem di Medan menjadi perhatian serius warga. Berdasarkan data BMKG, suhu udara di Kota Medan mencapai hingga 38 derajat celcius, seiring wilayah Sumatera Utara memasuki puncak musim kemarau.
Fenomena suhu panas di Medan ini telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Kota Medan belum diguyur hujan, dan cuaca terik dirasakan hampir di seluruh wilayah kota. BMKG menyatakan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh langit yang bersih dari awan, sehingga sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi tanpa hambatan.
Kepala BBMKG Wilayah I Hendro Nugroho menjelaskan, saat ini wilayah Sumatera Utara berada dalam puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus. Cuaca panas ekstrem di Medan dipicu oleh minimnya pertumbuhan awan yang disebabkan oleh pergerakan angin ke barat laut.
“Sumatera Utara masuk ke puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus. Awal musim hujan diperkirakan mulai September. Saat ini suhu di Medan bahkan bisa mencapai 37 hingga 38 derajat celcius karena langit bersih dari tutupan awan,” kata Hendro, Senin (28/7/2025).
Menurut Hendro, langit Kota Medan hampir tidak memiliki awan, menyebabkan sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi tanpa penghalang. “Pergerakan awan saat ini mengarah ke barat laut, jadi tidak ada pertumbuhan awan di wilayah Medan dan sekitarnya,” tambahnya.
BMKG mengimbau warga agar membatasi aktivitas di luar ruangan dan menjaga kesehatan selama cuaca panas di Medan. Masyarakat juga diminta tidak melakukan pembakaran lahan selama puncak musim kemarau.
“Kami minta masyarakat tidak keluar rumah jika tidak perlu. Gunakan pelindung seperti sunblock, konsumsi air putih, dan makan buah untuk menghindari dehidrasi. Dan yang paling penting, jangan membakar lahan. Karena sedikit saja api terkena angin, bisa membesar dan sulit dikendalikan,” ujar Hendro.
Ikuti saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp untuk berita terkini dan terpercaya: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar