Beijing, harianbatakpos.com – Gelombang tsunami diperkirakan menerjang wilayah pesisir China Timur menyusul gempa dahsyat yang terjadi di wilayah Timur Jauh Rusia. Pusat peringatan tsunami China memperkirakan dampak tsunami di pesisir dapat menimbulkan kerusakan serius, terutama di wilayah padat penduduk.
Peringatan ini muncul setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai timur Rusia, tepatnya di wilayah 136 kilometer tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky. Gempa yang terjadi pada Rabu (30/7/2025) itu berpusat di kedalaman 19 kilometer di bawah laut dan memicu peringatan tsunami lintas negara, termasuk Jepang, Indonesia, Filipina, Meksiko, hingga Amerika Serikat.
Pusat Imbauan Tsunami Kementerian Sumber Daya Nasional China, dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari AFP dan The Guardian, menyebutkan bahwa tinggi gelombang tsunami yang diprediksi menerjang China berkisar antara 30 sentimeter hingga 1 meter. Gelombang ini diperkirakan bisa memicu kerusakan ringan hingga sedang di sejumlah wilayah pesisir China.
“Berdasarkan hasil analisis terkini, gempa bumi tersebut telah memicu tsunami yang berpotensi menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah pesisir China bagian timur,” tulis pernyataan Pusat Peringatan Tsunami China.
Sementara itu di wilayah Timur Jauh Rusia, gelombang tsunami telah lebih dulu menghantam Kepulauan Kuril. Gubernur Wilayah Sakhalin, Valery Limarenko, menyampaikan bahwa gelombang pertama telah menghantam Severo-Kurilsk, wilayah pesisir utara Kuril. Otoritas setempat langsung mengevakuasi lebih dari 2.500 warga ke dataran tinggi yang aman dari ancaman tsunami.
Dampak gempa dan gelombang tsunami juga terasa di wilayah Jepang bagian utara. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat gelombang awal setinggi 30 sentimeter telah mencapai wilayah Hokkaido. JMA sebelumnya telah memperingatkan potensi gelombang setinggi 3 meter yang dapat menghantam sepanjang pantai utara dan timur Jepang, mulai dari Hokkaido hingga Wakayama, selatan Osaka.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan parah sejauh ini, otoritas setempat di berbagai negara termasuk China, Jepang, dan Rusia tetap meminta masyarakat untuk mengungsi dan tidak mendekati kawasan pantai hingga peringatan tsunami dicabut secara resmi.
Ikuti perkembangan terbaru seputar bencana alam dan peringatan tsunami hanya melalui saluran resmi harianbatakpos.com di WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar