Nasional
Beranda » Berita » Jokowi: Setop Politik Hoax

Jokowi: Setop Politik Hoax

Indonesian President Joko Widodo gestures during an interview with Reuters at the Presidential Palace in Jakarta, Indonesia, February 10, 2016. Indonesia on Thursday opened dozens of sectors to foreign investors in what President Joko Widodo has described as a "Big Bang" liberalisation of its economy, Southeast Asia's largest. Picture taken February 10, 2016. REUTERS/Darren Whiteside - RTX26FW2

Jakarta-BP: Presiden Joko Widodo menyerukan kepada seluruh partai politik untuk menghindari dan menghentikan penyebaran informasi palsu dalam kontestasi pemilihan umum 2019.

Dalam pidatonya di acara HUT ke-54 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Minggu (21/10/2018), Jokowi mengungkapkan parpol harus memberikan pendidikan politik yang sehat bagi warga.

“Ini untuk demokrasi secara dewasa, untuk menjalani hidup kebangsaan yang rukun, bersatu, apalagi masa Pileg dan pilpres,” paparnya.

Berpotensi Jadi Polemik, Bantuan Beras Gratis Bakal Hilang Tahun 2026

“Kita harus bersama-sama menunjukan ke rakyat bahwa yang kita lakukan bukan perang demokrasi, melainkan perayaan demokrasi, perayaan pesta demokrasi, perayaan yang diadu dengn gagasan, adu program, adu ide, adu rekam jejak, adu prestasi.”

Untuk itu, ia menyatakan agar seluruh partai memperkuat politik pembangunan yang bisa menyejahterakan dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan juga mengatakan pemerintah sering kewalahan soal politik hoax.
“Kita harus akhiri politik kebohongan, politik yang merasa benar sendiri, dan Mari kita perkuat politik pembangunan, politik kerja, politik berkarya.”Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyampaikan pemerintah saat ini mengaku kesulitan untuk membenarkan berbagai pemberitaan palsu ataupun hoax yang diedarkan dan langsung diterima oleh masyarakat.

Pihaknya menggunakan kata “gagap” menghadapi kondisi seperti ini, hingga berujung menjadi sebuah berita yang sangat luar biasa dan sangat sulit untuk dikendalikan.

Terkuras Buat Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Sisa US$150,7 Miliar

“Dalam kondisi seperti ini, kami pemerintah gagap dan gelisah menghadapi isu-isu tersebut. Serbuan-serbuan berita menjadi luar biasa dan akhirnya tidak mudah bagi kami untuk menghadapi itu,” ujarnya di Tzu Chi Center, Minggu (21/10/18).

 

(CnbcIndonesia) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *