Serdang Bedagai, Harianbatakpos.com – Imelda Sihombing (18), warga Gempolan Dusun IV, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai meninggal dunia diduga adanya kelalaian dari manajemen Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman daerah setempat.
Wanita ini meninggal dunia setelah mengalami pendarahan sampai berkisar 24 jam. Sedangkan Rumah Sakit Sultan Sulaiman tidak menyediakan darah yang dibutuhkan pasien.
Informasi yang dihimpun, pasien ini datang ke rumah sakit itu 28 Agustus 2025 karena keluhan sakit usus buntu. Selanjutnya, 1 September 2025 diambil tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter J.
Setelah menjalani proses operasi, kondisi pasien sudah membaik dan sudah bisa makan-minum dan buang air besar biasa
Berjalannya waktu, tiba-tiba pasien mengalami pendarahan dan keluarga pasien sudah kebingungan dengan kondisi ini.
Mereka mendatangi bagian perawatan dan meminta pertolongan mengenai kondisi pendarahan yang dialami oleh pasien, dokter yang merawat menganjurkan di beri teraphy anti pendarahan dan segera di transfusi darah.Akan tetapi, pihak rumah sakit tidak menyediakan darah sesuai dengan golongan darah pasien.
Kondisi pendarahan hebat dialami oleh pasien tepatnya 11 September 2025 sejak dini hari sampai 12 September 2025 dini hari. Kemudian, pihak keluarga akhirnya harus cari darah itu secara sendiri atau mandiri diluar rumah sakit. Setelah darah didapatkan, kondisi pasien sudah kritis dan akhirnya meninggal dunia.
Sayangnya, pihak Rumah Sakit Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai belum memberikan keterangan terkait dengan pasien meninggal karena pendarahan.
Direktur RSUD Sultan Sulaiman dr. Syarialdi Saragih ketika dikonfirmasi awak media di kantornya, Jumat (26/9/2025) belum berhasil.
Seorang dewan pengawasan di RS Sultan Sulaiman dr Wulan mengatakan agar konfirmasi mengenai itu (stok darah kosong dan menyebabkan pasien meninggal pendarahan) langsung ke rumah sakit saja.
“Langsung ke rumah sakit saja kalau mau konfirmasi. Jangan sama saya, sudah ya,” ucapnya.(BP7)
Komentar