Jakarta, hariantakpos.com – Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih cepat dalam waktu dekat. Ia mengaku telah melihat sinyal-sinyal positif terkait pertunbuhan itu.
Salah satu faktor, menurutnya adalah, langkah pemerintah menempatkan dana menganggur di Bank Indonesia (BI) ke lima bank milik negara yang mulai menunjukkan hasil.
Sebagai informasi, sejak 12 September 2025, pemerintah telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di lima bank milik negara. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing mendapat alokasi Rp55 triliun. Kemudian, BTN Rp25 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.
Purbaya mengatakan, efek pertama terlihat dari makin cepatnya pertumbuhan kredit di perbankan itu. Salah satu yang telah ia saksikan ialah peningkatan kredit Bank Mandiri telah mencapai 11% dari sebelumnya hanya kisaran 8%.
“Jadi ada ‘pick up’ kan ke atas, sudah naik. Itu bagus,” kata Purbaya, di Jakarta, dikutip Minggu (12/10/2025).
Based Money
Efek kedua ia sebut terlihat dari peningkatan sangat cepat peredaran uang primer atau M0. Pertumbuhan uang primer ia sebut telah mencapai 13% dari sebelumnya, bahkan stagnan di kisaran 0%.
“Dan tinggal tunggu waktu saja ekonomi secara keseluruhan akan semakin cepat,” tegas Purbaya.
Sebagaimana informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat uang primer atau M0 adjusted per September 2025 mencapai Rp2.152,4 triliun.
Sebagai catatan, uang primer atau ‘base money’ atau uang dasar adalah uang keluaran bank sentral. Yakni, meliputi uang kartal (koin dan uang kertas) yang beredar di masyarakat dan cadangan bank, yakni simpanan bank umum di bank sentral.
Fungsi utama ‘base money’ adalah sebagai dasar atau fondasi untuk penciptaan bentuk uang lain di perekonomian.
Kepala Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso mengatakan uang primer ini tumbuh tumbuh 18,6% (yoy) pada September, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3% (yoy).
“Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 37,0% (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5% (yoy),” kata Denny dalam rilis resmi BI, dikutip Minggu (12/10/2025) lalu. (REL)
Komentar